
Vaksin Merah Putih Inovasi Unair Siap Digunakan di Tahun 2022
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Selama masa pandemi Universitas Airlangga (Unair) selalu melakukan terobosan dan inovasi. Baik dalam mengendalikan, penanganan, hingga pencegahan. Termasuk, dalam hal program pengadaan vaksin.
Dalam hal ini, Unair sebagai tim peneliti tidak berdiri sendiri. Banyak pihak yang terlibat seperti Kemenristek BRIN.
Rektor Unair Prof. Dr. Moh Nasih menjelaskan bahwa, vaksin adalah bagian dan komitmen program jangka panjang Unair dalam penanganan Covid-19. Dari semua proses ini, yang terpenting Unair tidak akan terlalu jauh ikut dalam proses produksi masalnya. Posisi Unair berada dalam proses penyiapan dan semua dilakukan dengan benar dan mendapatkan rekomendasi dari Badan POM.
“Perihal kapan waktu vaksin Merah Putih bisa digunakan, diprediksi sekitar 10-11 bulan lagi. Mengingat tahap praklinis bukanlah tahap yang sederhana dan sebentar,” ucap Prof. Nasih, Senin, (26/04/21).
Sehingga, lanjut Rektor Unair, proses ini masih panjang agar efektivitas vaksin Merah Putih ini bisa benar-benar maksmal dan bisa segera dimanfaatkan oleh semua kalangan.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih selaku Koordinator Produk Riset Covid-19 mengatakan bahwa, perjalanan riset vaksin merah putih Unair merupakan perjalanan panjang dengan tim besar.
“Ada tiga platform yang dikembangkan oleh Unair. Dalam mengumpulkan kandidat vaksin setidaknya ada 8 platform. Unair mengambil 3 yakni classical dan next generation,” terang Prof. Puspaningsih.
Semua ini intinya untuk mendapatkan bagian protein bagian virus yang merupakan bagian antigen dan disuntikkan untuk tubuh kita mendapatkan antibodi.
Dari tiga platform, ada satu yang sudah jalan sampai uji praklinik. Maka ini yang dipercepat. Namun yang lain tetap terus berjalan. Inactivited (yang sudah jalan) ini tidak sembarangan. Meski sering digunakan, atau virus dimatikan juga tidak mudah. Dalam melakukan hal ini, perlu terobosan teknologi.
“Dan Alhamdulillah berhasil dengan banyak sampel dari RSUD dr. Soetomo, RSUA, dan LPT,” tandasnya.
Menurut Prof. Puspaningsih, semua tahapan dilalui dengan arahan dari BPOM dan Kemenkes. Terkait evektivitas vaksin terhadap variasi baru Covid-19, desain vaksin sudah disiapkan untuk menyikapi varian baru yang muncul dari berbagai negara. Munculnya varian baru di tempat lain, sudah diantisipasi oleh tim peneliti.
“Stren kita sudah siapkan agar evikasi vaksin tinggi dan bisa antisipasi dengan varian baru. Mohon doanya semoga preklinik memberikan hasil yang bagus,” ungkapnya. (*)
- Pewarta : Tulus W
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito