Deteksi Dini Penyakit, RS Kartini Mojokerto Lakukan Skrining Kesehatan Gratis
MOJOKERTO_WARTAINDONESIA.co – Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, Rumah Sakit Kartini Mojokerto melakukan kegiatan sosial dengan memberikan layanan skrining kesehatan secara gratis.
Sebanyak 150 warga Desa Pacet Mojokerto Jawa Timur terlihat antusias mengikuti layanan skrining kesehatan yang diadakan RS Kartini Mojokerto pada Selasa, (24/09/24) untuk mendeteksi dini penyakit seperti diabetes, katarak, gangguan syaraf dan keluhan lainnya.
Kepala IGD RS Kartini Mojokerto, dr. Bagus Eko Andreanto mengatakan bahwa, pentingnya melakukan deteksi kesehatan dini ini untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Terutama, warga Desa Pacet Mojokerto.
“Oleh karena itu, kami juga berkolaborasi dengan Pemerintah Desa. Dimana, skrining ini adalah langkah awal untuk mengetahui kondisi kesehatan warga. Terutama, yang mungkin belum menyadari adanya risiko penyakit atau bahkan tidak ada waktu untuk melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan,” kata dr. Bagus.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, warga Desa Pacet dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan pemeriksaan secara berkala,” imbuhnya.
Menurut dr. Bagus, RS Kartini yang merupakan bagian dari Metro Hospitals Group ini melakukan 2 kegiatan utama yaitu skrining dan edukasi kesehatan. Dimana, skrining atau deteksi dini ini meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah, asam urat, kolesterol, pemeriksaan mata, pemeriksaan gigi, pemeriksaan kesehatan anak dan konsultasi kesehatan.
Selain itu, juga diadakan edukasi kesehatan dengan mengangkat topik “Pencegahan Diabetes Melitus dan Pola Makan Sehat”.
Sedangkan, Kepala Desa Pacet, Yadi Mustof mengapresiasi dan berterima kasih kepada RS Kartini yang mendukung kesehatan warga Desa Pacet melalui kegiatan layanan scrining kesehatan secara gratis.
“Kegiatan ini dapat membantu warga yang memiliki keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan. Dan saya merasa sangat terbantu untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis dan mudah diakses untuk warga Desa Pacet,” terang Yadi.
Dalam skrining kesehatan tersebut, menunjukan sebagian besar warga Desa Pacet mengalami katarak, pterygium, diabetes militus dan hipertensi. Selanjutnya, warga yang ditemukan berisiko akan mendapatkan rujukan untuk pemeriksaan lanjutan di RS Kartini Mojosari.
Fitri Krisdayanti, Business Development RS Kartini Mojosari menambahkan, Pemerintah Desa Pacet dan RS Kartini berencana untuk mengadakan program penyuluhan pencegahan penyakit tidak menular melalui CERDIK dan pelatihan bantuan hidup dasar sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil temuan kesehatan.
“Kegiatan ini tidak akan berhenti disini. Kami akan mengadakan skrining berkala dan penyuluhan rutin untuk membantu masyarakat memahami pentingnya menjaga kesehatan sejak dini,” ungkap Fitri. (*)
- Pewarta : Tulus Widodo
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito