
eL Hotel Yogyakarta Sumbang 70.000 Liter Air Bersih Bagi Warga Terdampak Kekeringan
YOGYAKARTA_WARTAINDONESIA.co – Sebagai hotel berbintang empat (4) di jantung pusat kota Yogyakarta yang terkenal “Jalan Malioboro”, éL Hotel Yogyakarta – Malioboro selalu hadir memberikan damak positif.
Selain mengedepankan layanan terbaik dan promo menarik bagi wistawan, eL Hotel Yogyakarta juga mengajak seluruh staf dan karyawan berkempat terhadap masyarakat yang membutuhkan.
Kali ini, eL Hotel Yogyakarta kemblai melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) atas dampak kemarau panjang dan ekstrim hingga menyebabkan krisis air dan kekeringan di beberapa daerah di DIY salah satunya Desa Hargomulyo, Gedangsari dan Dusun Karangnongko Kabupaten Gunung Kidul – Yogyakarta.
Yudhi Ramadina selaku GM eL Hotel Yogyakarta – Malioboro menuturkan bahwa, untuk meringankan beban warga akibat kekeringan, eL Hotel Yogyakarta – Malioboro berkomitmen untuk memberikan bantuan air bersih sebagai bagian program CSR.
“Kami menyadari bahwa air bersih adalah kebutuhan pokok yang diperlukan sehari – hari. Bantuan air bersih ini diinisiasi sebagai respon terhadap kebutuhan mendesak masyarakat yang tinggal di desa Karangnongko dan Hargomulyo yang semakin memburuk akibat kurangnya pasokan air bersih selama musim kemarau yang panjang,” kata Yudhi, Rabu, (22/11/23).
Menurut Yudhi, upaya yang dilakukan ini sejalan dengan tekad untuk berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan membantu masyarakat yang membutuhkan. Program CSR ini mencakup pengiriman air bersih sebanyak 70.000 Liter ke daerah Kabupaten Gunungkidul yang terdampak.
“Dengan adanya program ini, kami berharap dapat meringankan permasalahan yang dialami oleh warga Hargomulyo, semoga dengan bantuan ini dapat menjadi pengantar berkah untuk warga disini dan untuk kita semua,” terangnya.
Sumariyanta selaku Kepala Desa Hargomulyo, Gedangan, Wonosari mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada pihak eL hotel Yogyakarta yang peduli dengan kondisi masyarakat yang membutuhkan bantuan. Terutama akibat dampak kekeringan air.
“Kami sudah mengalami kekeringan ini selama 4 bulan, warga kami juga sangat kesulitan mencari air bahkan beberapa warga juga mendatangi kantor daerah untuk mengeluhkan perihal susahnya mencari air atau sumber mata air,” tandas Sumariyanta.
Desa ini merupakan desa Zona Merah yang berarti rawan bencana alam dan kekeringan. Jarak antara warga dengan warga lainnya sangat jauh dan aksesnya juga tidak mudah.
“Kami juga berterima kasih kepada masyarakat Kabupaten Gunungkidul telah menerima dan menyambut bantuan dari eL Hotel Yogyakarta – Malioboro dengan baik, dan kami berkomitmen kedepannya untuk terus dapat berkontribusi dalam hal kebaikan,” ungkap Yudhi. (*)
- Pewarta : Wijaya Ice
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito