
Java Paragon Hotel Ajak Anak Down Syndrome Belajar Content Creator
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Meskipun terlahir dengan keterlambatan perkembangan dan intelektual, bukan berarti anak anak Down Syndrome tidak bisa belajar dan berprestasi seperti anak pada umumnya.
Hal ini dibuktikan Java Paragon Hotel & Residences Surabaya dengan mengajak anak Down Syndrome dari Persatuan Orang Tua Anak Dengan Down Syndrome (POTADS) untuk belajar menjadi seorang influencer dalam program Paragon Inspiring.
Erly Rizka General Manager Java Paragon Hotel & Residences Surabaya mengatakan bahwa, kegiatan ini sebagai bentuk program CSR kepada masyarakat sekaligus dalam rangka memperingati Hari Dwon Syndrome Sedunia pada 21 Maret.
“Melalui kegiatan ini kami ingin memberikan dukungan terhadap anak-anak Down Syndrome untuk menambah skill mereka,” kata Erly, Sabtu, (22/03/25).
Pada momen yang spesial ini, lanjut Erly, Java Paragon Hotel & Residences Surabaya mengajak anak-anak down syndrome untuk mengasah skillnya dalam mebuat konten video dan foto. Dengan acara ini mereka bisa jadi influencer yang dan bisa menjadi salah satu penghasilan bagi mereka.
Sebanyak 27 anak Down Syndrome belajar membuat foto dan video bersama Julian Van Kusty salah stau influencer di Surabaya.
Keseruan tersebut dirasakan langsung oleh salah satu anak Down Syndrome bernama Najibah Nur Layli. Dirinya mnegaku senang dan bahagia bisa belajar memotret dan membuat konten agar bisa menjadi seorang konten creator.
Endah Sugiarti Ketua POTADS Jawa Timur mengaku sangat senang karena anak-anak bisa belajar berbagai hal. Dirinya percaya setiap anak dengan Down Syndrome memiliki potensi luar biasa yang dapat berkembang dengan dukungan yang tepat.
“Dengan memperkenalkan mereka pada dunia konten digital, kami ingin mendorong kepercayaan diri mereka dalam berkomunikasi, berinteraksi, dan menunjukkan bakatnya kepada masyarakat luas,” terang Endah Sugiarti dengan bangga.
Sementara, Influencer Julian Vankusty menilai acara ini sangat bagus karena memberikan kesempatan untuk anak-anak down syndrome untuk berkembang. Dirinya juga yakin anak Down Syndrome bisa memberikan suatu perspektif dunia (Kreativitas & keterampilan) yang lebih luas ketika menggunakan keterbatasan yang ada dan justru menginspirasi dan menjadi suara bagi mereka yang mengalami situasi atau kondisi yang sama.
Acara ini diharapkan mampu jadi bekal untuk anak-anak Down Syndrome untuk lebih mandiri. Dan anak anak bisa sukses salah satunya mungkin lewat jalur content creator. Sehingga, mereka pun bisa jadi kebanggan keluarga. (*)
Pewarta : Tulus Widodo
Foto : Istimewa
Penerbit : Rizal IT