Mesin Pesawat Elang Air Terbakar dan Mendarat Darurat di Bandara Juanda
SIDOARJO_WARTAINDONESIA.co – Bandar Udara Internasional Juanda tiba tiba di hebohkan dengan kejadian pesawat Elang Air dengan rute Surabaya-Singapura yang baru saja mengudara mendadak mengalami mesin terbakar pada ketinggian 200 feet pada Rabu, (17/05/23).
Pilot langsung meminta prioritas kembali mendarat atau Return To Base (RTB) kepada petugas Air Traffic Controller (ATC). Mendengar informasi tersebut, Tim Airport Rescue Fire Fighting langsung sigap standby di ujung runway 28 untuk menjaga kemungkinan pendaratan darurat.
Dan benar, saat proses pendaratan darurat terjadi kendala pada sistem hidrolik yang mengakibatkan pesawat yang mengangkut 143 penumpang tersebut mengalamai over run atau keluar dari landas pacu. Sehingga terjadi kebakaran. Secara cepat Tim Airport Rescue Fire Fighting langsung memadamkan api dan melakukan penyelamatan.
Diketahui penyebabnya adalah kebakaran mesin pesawat dikarenakan adanya serangan burung (bird strike).
GM Bandar Udara Internasional Juanda, Sisyani Jaffar menjelaskan bawah, peristiwa menegangkan tersebut adalah sebuah skenario aircraft accident yang menjadi salah satu pelatihan penting pada kegiatan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Dirgantara Raharja ke-108.
“Kegiatan PKD ini merupakan rangkaian yang ke-108 bertujuan untuk melatih serta menguji kesiapan Bandara Juanda dalam menanggulangi keadaan darurat,” tutur Sisyani.
Menurut Sisyani, PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Juanda kembali menggelar latihan PKD yang disimulasikan dalam 3 (tiga) rangkaian latihan skala penuh atau full scale. Diantaranya, aircraft accident exercise, airport security exercise dan fire building exercise.
“Seharusnya PKD full scale dengan konsep One Day Three Excercise ini kami laksanakan di tahun 2020 lalu. Namun, pandemi melanda. Sehingga, latihan PKD sempat ditiadakan,” terangnya.
Dalam PKD-108 ini melibatkan 810 personel dari stakeholder bandara yang merupakan anggota dari Airport Emergency Committee dan Airport Security Committee PT Angkasa Pura I antara lain TNI/Polri, BASARNAS, BPBD, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Pemadam Kebakaran (PMK) Waru dan Sidoarjo, Airnav Indonesia serta Imigrasi.
“Sebagai salah satu bandara dengan trafik terpadat di Indonesia, Bandara Juanda harus senantiasa siap memberikan pelayanan yang optimal. Terutama, dalam menjaga keselamatan dan keamanan operasional bandara,” tegasnya.
Pada latihan kali ini, selain penanganan kecelakaan pesawat udara atau aircraft accident exercise disimulasikan juga skenario airport security exercise. Yakni, adanya gangguan keamanan berupa aksi menyuarakan aspirasi yang disertai tindakan anarkis dari teroris yang berusaha menunggangi penyampaian aspirasi tersebut berupa pengrusakan fasilitas dan penyaderaan petugas bandara di kawasan lobby Terminal 1.
“Kami berharap simulasi yang dirancang mendekati kondisi riil ini dapat mempertajam kemampuan, alur koordinasi, dan komunikasi seluruh stakeholder di Bandara Juanda,” pungkas Sisyani. (*)
- Pewarta : Tulus W
- Foto : Julian Ho
- Penerbit : Dwito