
Museum BPK RI Menjadi Saksi Peluncuran Dua Buku Sastrawan
MAGELANG_WARTAINDONESIA.co – Sebagai salah satu museum modern di Indonesia, Museum Badan Pemerikasaan Keuangan Republik Indonesia atau disebut Museum BPK RI selalu hadir memberikan informasi sejarah pembentukan BPK RI untuk masyarakat.
Namun, selain itu museum BPK RI juga menjadi ruang hidup bagi geliat sastra di Kota Magelang. Oleh karena itu, pada Rabu, (16/07/25) di pelataran museum menjadi saksi peluncuran dua karya sastra terbaru dari penulis Nindito dan mendiang Damtoz Andreas.
Sutriono, Kepala Museum BPK RI, menyambut baik kegiatan ini sebagai upaya menjadikan museum bukan hanya tempat menyimpan sejarah, tapi juga ruang hidup kebudayaan dan sastra.

“Acara ini tak hanya menjadi ajang literasi, tapi juga ruang refleksi dan apresiasi atas karya-karya penuh makna,” Kamis, (17/07/25).
Sedangkan, Nindito merilis buku terbarunya berjudul “Peron”, yang lahir dari keresahan akan kondisi sosial-politik di masa lalu.
“Inspirasi judul Peron datang dari kebiasaan saya nongkrong di stasiun melihat lalu lalang manusia, mendengar bel kereta, dan mengamati dinamika kehidupan di sana,” terang Nindito.
Sementara itu, karya mendiang Damtoz Andreas yang berjudul “Setiap Biografi Adalah Aku” juga turut diluncurkan secara simbolis. Agus Manaji, mewakili almarhum, menyampaikan bahwa buku tersebut merefleksikan fase penemuan spiritual Damtoz dalam hidupnya.
“Di buku ini, mas Damtoz berani tampil keluar, hadir menyapa sahabatnya, meninggalkan fase pencarian religius yang sebelumnya tertuang dalam karya-karyanya,” ungkap Agus.
Acara kian semarak dengan penampilan band remaja dari pelajar Kota Magelang. Kemudian, sesi bedah buku berlangsung hangat, diikuti penampilan seni puisi dan drama sastra yang menutup malam dengan atmosfer mendalam. (*)
- Pewarta : Diwan Ndut
- Foto : Diwan
- Penerbit : Rizal IT