
Pemandian Kalibangkong Menjadi Jujukan Masyarakat Magelang Untuk Mensucikan Diri
MAGELANG_WARTAINDONESIA.co – Bulan suci ramadhan menjadi momentum penting bagi seluruhh umat muslim. Tidak terkecuali masyarakat Jawa yang secara rutin melakukan tradisi bebersih diri yang disebut Padusan di Pemandian Kalibangkong Magelang.
Menyambut bulan Ramadhan 1446 H, ribuan warga berbondong-bondong menuju aliran irigasi Pemandian Kalibangkong di Dusun Kalibening, Desa Payaman, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, pada Jumat, (28/02/25).
Rohmad selaku Koordinator Lapangan Panitia Padusan, menjelaskan bahwa, Padusan adalah tradisi untuk membersihkan jiwa dan raga yang dilakukan oleh masyarakat jawa. Dimana, bertujuan agar bisa menghadapi dan menjalankan bulan suci ramadhan dengan lancer.

“Sebelumnya tradisi ini dilakukan di Pemandian Kalibening atau Taman Air Sabda Alam Kalibening. Namun, setelah sempat mengalami kevakuman akibat pandemi Covid, masyarakat berinisiatif memindahkan kegiatan ini ke saluran irigasi Kalibangkong sejak 2017,” kata Rohmat.
“Dulu sempat berhenti mas, saat covid itu. Setelah covid baru warga dan karang taruna kembali menggiatkan uri-uri budaya ini mas. Karena sudah jadi tradisi warga di sini,” sambungnya.
Tradisi ini disambut luar biasa oleh semua masyarakat Jawa khususnya warga Magelang. Ribuan warga datang dari berbagai desa untuk melaksanakan tradisi Padusan. sebuah ritual tradisi penyucian diri yang sudah menjadi bagian kebiasaan masyarakat lokal, khususnya warga Payaman Magelang dan tak terpisahkan dari persiapan menyambut Ramadan 1446 H
“Sejak pagi, suasana di Kalibangkong sudah dipadati masyarakat yang ingin mandi di irigasi air sumber mata air Kalibening. Tradisi Padusan ini diyakini sebagai bentuk pembersihan diri, baik secara fisik maupun spiritual, sebelum memasuki bulan penuh berkah,” terangnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan ini, panitia menetapkan tiket masuk sebesar Rp 5.000 per orang. Seluruh hasil dari penjualan tiket dikelola sebagai kas Karang Taruna setempat untuk mendukung kegiatan kepemudaan di kampung tersebut.
Adi (35) salah satu pengunjung padusan Kalibangkong mengaku senang bisa menikmati liburan bersama keluarga. Meskipun sederhana namun kegiatan ini memiliki makna luar biasa sebagai masyarakat jawa saat memasuki bulan suci ramadhan.
“Seru mas bisa berenang di sini, padusan rame-rame sama keluarag. Sekalian menyucikan diri toh mau puasaan,” tandas Adi.
Ketua Panitia, Imam Hariyadi, menambahkan bahwa penyelenggaraan tradisi Padusan ini benar-benar dikelola secara mandiri oleh warga Kampung Kalibening, terutama Karang Taruna.
Guna memastikan keamanan dan ketertiban, panitia juga berkoordinasi dengan pihak Polsek dan Koramil Secang. Selain melibatkan pemuda setempat dan Linmas, beberapa anggota TNI-Polri juga turut mengamankan jalannya acara
Dari tahun ke tahun, tradisi Padusan di Kalibangkong selalu menjadi magnet bagi warga Magelang dan sekitarnya. Selain menjadi momen sakral, acara ini juga dihibur dengan panggung organ tunggal guna mempererat kebersamaan dan menumbuhkan rasa syukur dalam menyambut bulan penuh berkah. (*)
- Pewarta : Diwan Ndut
- Foto : Diwan
- Penerbit : Rizal IT