Tim Kreatif PKM UNESA Olah Pelepah Pisang Menjadi Produk Kriya

SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Banyaknya limbah pelepah pisang yang dianggap tidak bermanfaat hanya terbuang menjadi sampah. Namun, ditangan kreatif Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) bisa menjadi produk kerajinan tangan yang berdaya jual.

Tim PKM-K yang berjumlah 5 mahasiswa ini mampu mengolah pelepah pisang menjadi produk kreatif seperti vas bunga, kotak pensil, kotak tisu hingga tas jinjing.

Kelima mahasiswa tersebut adalah Fatmah Lailatul Zahroh (Pend. Teknik Mesin), Rizdana Galih Pambudi (Pend.Teknik Mesin), Edwin Fitkirana (Pend. Teknik Mesin), Mochammad Hildad Ajiban (Pend. Teknik Mesin) dan Wulan Mel Sandy (Pend. Akuntansi).

Ketua Tim, Fatmah Lailatul Zahroh mengatakan bahwa, pelepah pisang yang diolah bersama Tim PKM-K tersebut bisa menjadi hiasan di rumah juga bisa menjadi bingkisan atau cinderamata.

“Selain misi lingkungan, di balik produk yang kita lahirkan ini juga mengandung misi pengenalan budaya,” kata Fatimah, Jumat, (22/09/23).

Dengan kata lain, lanjut Fatimah, produk tersebut dilengkapi dengan atribut (gambar) tradisi budaya Jawa Timur. Seperti, Tari Reog Ponorogo, Remo, Karapan Sapi Madura, Tari Gandrung dan Tari Tiban.

“Pengguna produk ini sekaligus bisa memperluas pengetahuan tentang budaya. Karena, gambar ikon budaya Jatim yang ada di produk tersebut berbasis augmented reality (AR) yang dikombinasikan dengan aplikasi ‘Gedebog IDN: Pengenalan Budaya’,” terangnya.

Aplikasi yang sudah tersedia di Play Store itu terdiri dari sejumlah fitur seperti kamera scan yang jika diarahkan kepada gambar yang ada di permukaan produk, secara otomatis aplikasi akan menampilkan informasi visual 3D terkait budaya tersebut.

“Misalnya yang scan gambar Reog Ponorogo, maka visual 3D Reog akan muncul dengan gerakan tarian dan musik khas Reog,” tandasnya.

Baca Juga  SMP Al Falah Surabaya Didik Siswa Menjadi Sosok Pemimpin Masa Depan

Ditempat yang berbeda, Dosen pembimbing, Yunus, mengapresiasi dan mendukung penuh ide mahasiswa bimbingannya itu. Sebab, dapat mengenalkan budaya unggulan masyarakat Jatim kepada masyarakat luas, utamanya pelancong dari berbagai negara lain.

“Terlebih lagi, aplikasi Gedebog IDN tersebut juga memuat penjelasan yang mendalam tentang asal-usul, makna, dan sejarah budaya. Dengan cara ini, customer atau wisatawan bisa belajar, memahami dan menghargai warisan budaya Jawa Timur,” papar Yunus.

Menurut Yunus, inovasi ini juga dapat mengatasi persoalan limbah pelepah pisang yang banyak dikeluhkan. Sehingga, ini bisa menjdi bagian dari konsep dan solusi pengelolaan limbah untuk lingkungan berkelanjutan.

“Namun, ttu belum cukup sebagai solusi untuk mengatasi persoalan limbah pisang. Dibutuhkan inovasi lain agar limbah ini bisa bermanfaat dan berdaya jual. Untuk itu, para mahasiswa terus mencari solusi, riset dan akhirnya memutuskan membuat kerajinan tangan yang berdaya jual dengan misi kebudayaan,” pungkas Yunus. (*)

  • Pewarta : Tulus Widodo
  • Foto : Istimewa
  • Penerbit : Dwito

You may also like...