Puluhan Mahasiswa Mancanegara Meriahkan UNESA International Cultural Festival 2024
SURABAYA_WARTAINDONSESIA.co – International Cultural Festival (ICF) yang digagas Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menjadi ajang untuk membangun hubungan baik antar mahasiswa dari berbagai negara.
Kali ini, UNESA International Cultural Festival 2024 yang diselenggarakan Subdirektorat atau Kantor Urusan Internasional (KUI) UNESA pada Jumat, (06/09/24) di Lapangan Rektorat UNESA mengusung tema “Enhancing Creativity through Culture Modernity”.
Belasan mahasiswa dari beberapa negara yang kuliah di UNESA ikut hadir diantaranya, Korea Selatan, Tiongkok, Jepang, Timor Leste, Malaysia, Vietnam, Myanmar, India, Pakistan, Gambia, Madagaskar hingga Zimbabwe.
Wakil Rektor III Bidang Riset, Inovasi, Pemeringkatan, Publikasi dan Science Center, Bambang Sigit Widodo mengatakan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk membangun hubungan baik antar mahasiswa. Menurutnya, hubungan baik itu perlu didasarkan pada rasa saling memahami latar belakang satu sama lain.
“Kegiatan ini menjadi ajang untuk saling mengenali dan memahami satu sama lain. Juga untuk mempererat hubungan antar-mahasiswa atau civitas yang memiliki latar belakang bangsa dan budaya yang berbeda,” ucap Bambang.
Menurut Bambang, akan banyak keseruan yang disajikan di ajang UNESA ICF 2024. Diantaaranya, International Culture Parade, National Art Performance, College Combat Competition, Lnguage and Culture Booth, Interactive Activity Booth, hingga Karaoke Night Party.
Ditempat yang sama, Kasubdit atau Kepala Kantor Urusan Internasional, Asrori menambahkan, kegiatan ini melibatkan mahasiswa internasional yang menempuh studi di UNESA. Jumlahnya mencapai 84 mahasiswa.
“Mereka ada yang studi program sarjana, magister, dan doktor. Juga pada program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA),” terang Asrori.
Dosen Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) itu menambahkan, festival budaya ini merupakan refleksi dari 3 poin SDGs yaitu poin 17 tentang partnership for the goals (kemitraan untuk mencapai tujuan), poin 3 yaitu good health and well being (kehidupan sehat dan sejahtera), dan poin 10 yaitu reduce inequalities (berkurangnya kesenjangan).
“Kolaborasi ini tidak hanya berbentuk akademik tetapi secara sosial. Kegiatan ini sangat mensupport kesepahaman, sense of belonging atau perasaan memiliki untuk membuat komunitas lebih inklusif,” pungkas Asrori.
Acara ini juga dihadiri oleh Konsulat Jenderal Jepang Mr. Nakagome Kota dan Konsulat Jenderal Australia Steve Scott yang menyampaikan bahwa pihaknya sangat mengharapkan mahasiswa dari negaranya bisa menempuh studi di UNESA untuk mendukung pertukaran budaya dan pertukaran mahasiswa. (*)
- Pewarta : Tulus Widodo
- Foto : Tulus
- Penerbit : Dwito