
Buah Pepaya Menjadi Minuman Wine, Ini Inovasinya
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Minuman wine dibuat dari buah anggur segar yang dihancurkan lalu difermentasi. Namun, bagaimana kalau buah papaya bisa diolah menjadi minuman wine bercita rasa istimewa. Apa bisa ?
Pepaya adalah buah tropis yang mudah ditemukan di Indonesia. Ternyata, buah ini menyimpan potensi rasa yang luar biasa. Ditangan mahasiswa kreatif asal Surabaya, buah papaya bisa diolah menjadi minuman wine.
Kreasi unik mahasiswa Surabaya tersebut ternyata mampu mengurangi limbah pertanian akibat hasil panen yang berlebih. Serta, juga bisa meningkatkan nilai ekonomis.
Mahasiswa tersebut adalah Cleary Budiman dan Davin Varian Ikwanto Koean dari Hotel Management Petra Christian University (PCU) yang berhasil menemukan formula terbaik dari buah pepaya Bangkok kemudian diolah menjadi wine.
Menurut Cleary Budiman, salah satu daerah penghasil pepaya di Jawa Timur adalah Desa Sugihwaras, Kediri Jawa Timur yang berada di kawasan sekitar kaki gunung Kelud. Dimana, daerah tersebut diketahui memiliki tanah vulkanik yang subur,
“Namun, produksi pepaya yang melimpah sering menyebabkan harga turun, mengakibatkan kerugian pada petani,” kata Cleary Sabtu, (15/03/25).
Oleh karena itu, lanjut Cleary, melihat banyaknya sisa buah pepaya akibat panen berlebih di sektor pertanian, dirinya termotivasi untuk mencari solusi pengolahan yang lebih efektif. Salah satunya dengan mengembangkan fermentasi pepaya menjadi wine.
“Selain bisa mengurangi limbah pertanian, pengolahan ini juga bisa memperpanjang masa simpan dan meningkatkan nilai ekonomis dari buah tersebut,” terangnya.
Setelah melakukan percobaan pengolahan pada buah pepaya California, Hawaii, dan Bangkok, Cleary serta Davin menemukan formula yang tepat dengan menggunakan pepaya berjenis Bangkok. Wine dari pepaya Bangkok memiliki rasa manis yang lebih seimbang, tingkat keasaman yang rendah, dan body/tekstur yang lebih baik.
“Aroma alkohol yang dihasilkan juga lebih halus, dengan kadar sesuai standar wine komersial, yakni sekitar 12 persen,” tambah Davin.
Wine memang dapat dibuat dari buah lain yang mengandung glukosa, selain anggur. Jenis olahan wine ini biasanya disebut fruit wine. Untuk menghasilkan komposisi yang pas, Cleary dan Davin menggunakan buah Pepaya Bangkok yang sudah dibersihkan, gula pasir, air, dan ragi.
Pepaya harus dikupas dan dipisahkan dari bijinya, lalu dipotong. Setelah itu diblender dan dicampur air dengan perbandingan 1 : 1. Proses penyaringan juga diperlukan, lalu ditambahkan gula pasir dan ragi (Saccharomyces Cerevisiae).
Sedangkan, proses fermentasinya sendiri berlangsung selama 14 hari. Setelah itu, residu yang terbentuk perlu dipisahkan dari wine, dan kemudian wine dimasukkan ke dalam botol untuk proses pengendapan selama 7 hari. Jika endapan sudah dipisahkan dari wine, maka wine siap dikonsumsi. Per botolnya (750 ml), Cleary dan Davin menetapkan harga 150 ribu rupiah untuk olahan wine dari Pepaya Bangkok tersebut. (*)
- Pewarta : Tulus Widodo
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Rizal IT