Alternativa Film Festival 2026 Undang Kreator Indonesia Berpartisipasi

JAKARTA_WARTAINDONESIA.co – Pendaftaran Alternativa Film Festival 2026 telah dibuka dimulai 10 Juni hingga 10 Oktober 2025. Hal ini disampaikan secara resmi oleh Alternativa melalui rilis resminya pada Senin, (23/06/25).

Edisi ketiga dari Film Festival Alternativa akan diselenggarakan di Kolombia pada kuartal kedua tahun 2026 dengan total dana penghargaan yang ditingkatkan menjadi USD 120.000 naik USD 20.000 dari edisi sebelumnya.

Festival ini juga menambah satu kategori penghargaan baru khusus film panjang dari wilayah fokus, sehingga total penghargaan kini menjadi tujuh kategori. Untuk film panjang, festival menerima karya dari Amerika Latin dan Asia, sementara kategori film pendek dikhususkan untuk karya dari Amerika Latin.

Pengumuman ini disampaikan pada 9 Juni dalam konferensi pers pertama Alternativa di Amerika Latin, yang diadakan di Festival Film Internasional Guadalajara ke-40, mitra resmi Alternativa.

Setiap edisi Alternativa Film Festival menyoroti wilayah dengan fokus berbeda, sebagai bagian dari sistem alternatif dalam mengapresiasi pembuat film dari Global South, dengan tujuan memperluas jangkauan karya mereka dan membangun jembatan antarwilayah.

Arsen Tomsky, Penggagas Alternativa sekaligus CEO inDrive mengatakan bahwa, inDrive percaya bahwa talenta dan kisah yang kuat tidak boleh dibatasi oleh batas Negara. Karena, seni memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan bermakna bagi jutaan orang di seluruh dunia.

“Ini juga mendukung misi inDrive untuk melawan ketidakadilan baik melalui bisnis kami maupun upaya di luar itu. Karena itulah kami mendirikan dan mendukung Alternativa dan festivalnya, yang memberi platform bagi para pembuat film berdampak dari Global South untuk didengar, dilihat, dan dirayakan,” kata Arsen.

Diluncurkan pertama kali di Kazakhstan pada 2023, Alternativa berkembang ke Asia Tenggara pada 2024 dengan perhelatan di Yogyakarta, Indonesia. Kini, Alternativa melanjutkan misinya ke Amerika Latin sebagai wilayah fokus berikutnya, sekaligus menandai transisi dari “Alternativa Film Awards” menjadi festival film penuh dengan program pemutaran, diskusi, dan kegiatan publik lainnya.

Baca Juga  Vanessa Axelia (The Voice Indonesia) Meriahkan Imlek 2025 di Mercure Surabaya

Alternativa Film Festival 2026 menerima film dari Amerika Latin dan sejalan dengan komitmennya membangun jembatan antarwilayah akan terus menerima karya dari Asia, tempat penyelenggaraan dua edisi sebelumnya.

Pada 2024, festival ini menerima lebih dari 1.000 pendaftaran dari 33 negara. Dari 25 film yang masuk seleksi akhir, 14 berasal dari negara-negara Asia, dengan Indonesia menyumbang lima judul. Kini, dengan fokus wilayah baru, tim festival mengantisipasi lonjakan pendaftaran.

“Menjadi bagian dari Alternativa adalah pengalaman yang sangat istimewa. Kurasi program yang cermat, komunitas yang hangat, dan ruang untuk berdialog membuatnya lebih dari sekadar platform pemutaran ini adalah ruang pertukaran dan penemuan. Menerima penghargaan di sana bukan hanya kehormatan, tapi juga dorongan yang terus memotivasi saya,” kenang sutradara Vietnam Nguyen Duy Anh, yang filmnya A Cleaning Service memenangkan salah satu dari dua Penghargaan Film Pendek di Alternativa Film Awards & Festival 2024.

Film fiksi, dokumenter, animasi, dan karya hibrida dari semua genre yang selesai diproduksi setelah 1 Januari 2025 memenuhi syarat. Untuk film yang melakukan world premiere sebelum 1 Agustus 2025, batas akhir pengiriman adalah 1 September 2025 pukul 23.59 (UTC -5).

Untuk film yang tayang perdana setelah 1 Agustus, batas akhirnya adalah 10 Oktober 2025 pukul 23.59 (UTC -5). Daftar lengkap negara yang memenuhi syarat serta persyaratan teknis film tersedia di laman resmi Alternativa: alternativa.film

Program Alternativa Film Festival 2026 akan berfokus, meskipun tidak terbatas, pada pemutaran publik gratis untuk film-film yang masuk dalam Kompetisi. Setiap pemutaran akan dilengkapi dengan diskusi berdampak dan berbagai acara publik lainnya yang dirancang untuk memperkuat pengaruh sosial film sekaligus mengajak penonton berdialog.

Baca Juga  Tropicalogy 2023 Serukan Suasana Malam Tahun Baru di ASTON Mojokerto

Pada tahun 2024 di Yogyakarta, festival ini berhasil menarik sekitar 2.300 penonton dalam 14 pemutaran. (*)

  • Pewarta : Angga DKI (Artikel)
  • Foto : Istimewa
  • Penerbit ; Rizal IT

You may also like...