Dukung Kesehatan Ibu Hamil, Bandara Juanda Laksanakan Program Pemberian Makanan Tambahan

SIDOARJO_WARTAINDONESIA.co – Turut mendukung kualitas kesehatan Ibu hamil dan balita, PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Juanda Surabaya melaksanakan program sosial pemberian makanan kesehatan.

Program kesehatan yang dilaksanakan pada Kamis, 01 Oktober 2020 di 16 desa sekitar area bandara Juanda, PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Juanda Surabaya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo.

PTS. General Manager Bandara Juanda MMA, Indah Preastuty mengatakan bahwa, imun yang terjaga menjadi kunci utama untuk membentengi diri dari penyakit, salah satunya dapat diupayakan dengan pemenuhan gizi.

“Hal ini yang mendasari kita untuk turut mendukung pemenuhan gizi pada Ibu hamil dan Balita. Bagi ibu hamil, gizi tersebut tidak hanya untuk ibu namun juga janin, sementara pemenuhan gizi bagi balita sangat diperlukan agar masa pertumbuhan dan perkembangannya tidak terganggu,” ujar Indah, Kamis (1/10/20).

Terlebih dalam masa pandemi sekarang ini, lanjut Indah, program Bina Lingkungan Berkelanjutan yang seharusnya dilakukan dalam bentuk Pelayanan Kesehatan Keliling diubah menjadi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dan Balita Bawah Garis Merah (BGM).

“Karena ini juga merupakan wujud tanggung jawab perusahaan menjalankan program kesehatan masyarakat dalam bentuk pemberian makanan tambahan. Dan, sasarannya adalah ibu hamil dan balita sebanyak 45 ibu hamil KEK dan 23 balita BGM,” terangnya.

Program ini akan dijalankan selama 90 hari atau selama 3 bulan sejak bulan Oktober hingga Desember tahun 2020. Selama periode tersebut, pemberian makanan tambahan dilakukan setiap minggu pertama dan ketiga.

Selama program berlangsung, Pihak Puskesmas Kecamatan Sedati akan menugaskan petugas gizi, bidan desa, perawat, dan para kader di masing-masing desa untuk melakukan pemantauan dan penyuluhan.

Baca Juga  Berangkat Dari Masalah, Perkembangan Pariwisata Banyuwangi Menjadi Luar Biasa

Sedangkan, Kepala Puskesmas Kecamatan Sedati, drg. Fauzi Basalamah menyebut bahwa ibu hami dan balita memiliki risiko jika gizi yang diperlukan kurang terpenuhi. Terlebih dimasa pandemi.

Masalah gizi pada ibu hamil dapat berpengaruh pada derajat kesehatan Angka Kematian Ibu (AKI). Indikator kondisi Kurang Energi Kronis (KEK) salah satunya ditandai dengan ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) ibu hamil kurang dari 23,5 cm.

“Semoga, melalui program yang kami berikan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan tercukupinya nilai gizi bagi ibu hamil dan balita. Sehingga, ibu dan bayi yang dilahirkan sehat dan tumbuh kembang balita tidak terganggu,” ungkap Indah.

  • Pewarta : Tulus W
  • Foto : Istimewa
  • Penerbit : Dwito

You may also like...