OJK, Bank Jatim & Pemprov Jatim Luncurkan Program KEJAR

SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Pelajar sebagai kaum milenial diharapkan dapat memanfaatkan produk jasa keuangan yang telah berkembang menjadi produk berbasis digital, sebagai salah satu alternatif dalam perencanaan keuangan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur Bambang Mukti Riyadi dalam kesempatan Kick Off Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) pada Kamis, 01 Oktober 2020 di Gedung Grahadi Surabaya.

Kegiatan ini merupakan implementasi dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemprov Jatim, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Jatim sebagai tindak lanjut dari Keputusan Presiden No. 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung.

Bambang Mukti Riyadi menyampaikan bahwa, indeks literasi dan indeks inklusi keuangan Jawa Timur berdasarkan survey tahun 2019 meningkat dibandingkan tahun 2016 dan lebih baik dibandingkan nasional.

“Indeks literasi keuangan meningkat dari 35,6% menjadi 48,95% sementara nasional 38,03%,” kata Bambang, Kamis, (01/10/20).

“Saat ini jumlah pelajar di Jawa Timur mencapai 8,2 juta siswa dengan jumlah rekening tabungan pelajar pada triwulan II 2020 sebanyak 4,7 juta atau telah mencapai 57% dari total pelajar yang tersimpan di 41 bank penyelenggara Simpanan Pelajar (SimPel) di Jawa Timur,” imbuhnya.

Kick Off KEJAR dimulai dengan pembukaan 30.000 rekening secara serentak bagi pelajar SMA/SMK di wilayah Jawa Timur yang ditandai dengan penyerahan rekening secara simbolis oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada perwakilan pelajar SMA/SMK yang diikuti secara virtual oleh pelajar dan Bupati/ Walikota se-Jawa Timur.

Dikesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa juga memberikan penghargaan kepada perwakilan sekolah yang memiliki jumlah rekening pelajar terbanyak di Jawa Timur.

“Semoga, pembukaan rekening pada program KEJAR sebagai langkah awal bagi pelajar untuk memulai perencanaan keuangan sejak dini tanpa harus mengurangi pembelajaran tentang sedekah, sehingga apa yang dilakukan dalam proses perencanaan keuangan tetap dapat sejalan dengan anak-anak belajar bersedekah,” terang Khofifah.

Baca Juga  Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, OJK Gelar Kegiatan Bertema “SAKINAH”

Gubernur Jatim juga mengimbau, sekolah diharapkan dapat bekerja sama dengan mengundang lembaga jasa keuangan untuk memberikan literasi keuangan sebagai proses pembelajaran mengenai keuangan agar dapat memberikan pengenalan lebih dini kepada pelajar mengenai produk dan jasa keuangan termasuk financial technology (Fintech) untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.

Sementara itu, Direktur Bank Jatim Tonny menyampaikan bahwa program KEJAR ini, siswa membuka tabungan dengan nama SimPel. Semakin mudah dan murah karena tidak ada biaya administrasi. Apabila sudah lulus SMA, maka akan diarahkan kepada produk tabungan lain yang lebih variatif, seperti Simpeda. (*)

  • Pewarta : Tulus W
  • Foto : Istimewa
  • Penerbit : Dwito

You may also like...