
Fintech Exhibition 2019 Hadirkan Solusi Investasi Sehat
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Fintech Exhibition 2019 merupakan salah satu bentuk dukungan yang diberikan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) untuk pemerataan literasi keuangan digital di Indonesia.
Kegiatan yang dikemas dengan tema #MulaiDenganFintech berlangsung sejak 29 November – 01 Desember 2019 di SCC Pakuwon Trade Center Surabaya dibuka secara resmi oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa, dan dihadiri perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pusat, dan OJK Regional 4 Jawa Timur.
Adrian Gunadi selaku Ketua Umum AFPI menyampaikan bahwa, kegiatan ini menjadi inisiatif berkelanjutan AFPI dan anggota penyelenggara untuk aktif berkontribusi mendukung program pemerintah dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan Indonesia.
“Surabaya sebagai ibu kota dan juga pusat perekonomian Jawa Timur menjadi bagian dalam peningkatan industri fintech lending,” kata Adrian saat pembukaan Fintech Exhibition Surabaya 2019, Jumat, (29/11/19).
“Acara ini ditujukan kepada seluruh warga kota Surabaya untuk memperoleh informasi secara transparan terkait industri yang tumbuh dengan sangat cepat di Indonesia selama tiga tahun terakhir,” sambungnya.
Melalui acara ini, diharapkan masyarakat Surabaya semakin mengetahui dan teredukasi mengenai industri fintech lending yang berizin dan terdaftar di OJK. Sehingga ketika ingin bertransaksi menggunakan industri ini sudah bisa membedakan mana fintech lending yang resmi dan mana yang illegal.
Acara yang dikemas dengan Talkshow, Exhibition, dan Entertainment juga menghadirkan beragam informasi produk dan layanan dari 70 perusahaan penyelenggara fintech lending di Indonesia.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendata Jawa Timur menjadi daerah ketiga dengan penyaluran pinjaman terbesar di Indonesia pada industri fintech lending. Setidaknya, penyaluran pinjaman di Jawa Timur mencapai Rp 6,63 triliun per 30 September 2019 atau sekitar 11% dari total akumulasi penyaluran pinjaman secara nasional sebesar Rp 60,4 triliun dengan transaksi peminjam (borrower) yang juga mengalami peningkatan hingga 261% year-to-date mencapai 5.812.821 akun borrower.
“Selain memperoleh informasi, masyarakat kota Surabaya dan sekitarnya juga dapat menikmati berbagai penawaran khusus dari para penyelenggara yang hadir kali ini. Mereka secara langsung dapat melihat platform Fintech mana saja yang terdaftar melalui acara ini selain dengan mengakses di website OJK dan AFPI,” terangnya.
Fintech Exhibition di Surabaya juga akan diisi oleh berbagai diskusi interaktif yang akan mengedukasi pengujung dan masyarakat Surabaya dengan berbagai tema seperti “Inovasi dan Perkembangan Fintech di Indonesia”, “Fintech Aman untuk Kita Semua”, dan “Fintech Menjangkau yang Tidak Terjangkau”.
Dalam industri fintech lending, para penyelenggara tidak hanya mencari mereka yang membutuhkan dana atau pinjaman sebagai borrower tapi juga mereka yang ingin menginvestasikan dana mereka sebagai lender.
“Harapan kami melalui diskusi ini mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat secara umum bahwa Fintech P2P Lending tidak hanya menawarkan bentuk pinjaman namun menjadi solusi investasi bagi mereka dalam mempersiapkan perencanaan keuangan di masa depan,” pungkasnya.
AFPI menargetkan sepuluh ribu pengunjung yang terdiri dari masyarakat umum, mahasiswa, dan pelaku usaha UMKM dalam tiga hari pelaksanaan. Karena, acara tersebut akan memberikan edukasi dan layanan kepada masyarakat untuk merasakan layanan finansial yang bermanfaat, terutama bagi yang membutuhkan pinjaman dan yang memberikan pinjaman. (Tls)