ISEF 2020 Siap Dukung Ekonomi dan Keuangan Syariah Menuju Indonesia Maju
JAKARTA_WARTAINDONESIA.co – Dalam rangka mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, Bank Indonesia (BI) kembali menggelar kegiatan Indonesia Syariah Economic Festival (ISEF) 2020.
ISEF Ke-7 2020 bertema “Pemberdayaan Bersama dalam Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi Syariah Melalui Mata Rantai Industri dan Ekonomi Halal untuk Kesejahteraan Umat Dunia”, yang dilaksanakan sejak 27-31 Oktober 2020 ini diselenggarakan secara virtual dan dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.
Dalam sambutannya, Presiden RI, Joko Widodo menyampaikan bahwa, akselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional merupakan bagian dari transformasi menjadikan Indonesia sebagai pusat rujukan ekonomi syariah global menuju Indonesia maju.
“Ekonomi dan keuangan syariah memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, sehingga Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia harus dapat menangkap peluang tersebut,” ucap Jokowi saat Opening Ceremony ISEF 2020 melalui webinar, Rabu, (28/10/20).
Lebih lanjut, Pemerintah akan terus berupaya untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah secara terintegrasi dan komprehensif baik dari pembentukan ekosistem industri halal, penyederhanaan regulasi, serta mempersiapkan SDM yang berkualitas.
Dikesempatn yang sama, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo juga menjelaskan bahwa, penyelenggaraan ISEF ini dapat dijadikan momentum untuk membuat peta jalan yang jelas dan konkrit dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
“Bank Indonesia terus berkomitmen dalam implementasi tiga pilar guna mendukung akselerasi ekonomi dan keuangan syariah nasional,” terang Perry.
Tiga pilar tersebut diantaranya adalah, pertama, pemberdayaan ekonomi syariah diarahkan untuk membangun mata rantai ekonomi halal, dengan sektor-sektor unggulan: pertanian, fesyen, wisata ramah muslim, energi terbarukan. Kedua, keuangan syariah, memperluas produk dan akses keuangan baik komersial, yaitu perbankan, pasar keuangan dan lembaga keuangan lainnya; maupun keuangan sosial, yaitu zakat, infak/shodaqoh dan wakaf, serta ketiga, edukasi dan sosialiasi.
“ISEF diharapkan dapat mensinergikan dan merealisasikan berbagai pemikiran dan inisiatif nyata untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, sehingga berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional dan global,” paparnya.
Sejak pelaksanaan Kick-Off ISEF ke-7 tahun 2020, telah dilaksanakan 3 (tiga) kali Festival Ekonomi Keuangan Syariah (FESyar) tingkat wilayah, yaitu wilayah Sumatera dipusatkan di Sumatera Barat, wilayah timur Indonesia di NTB, dan wilayah Jawa dipusatkan di Jawa Timur. Rangkaian kegiatan tidak kurang dari 23 webinar bertaraf nasional dan internasional, 12 business coaching dan matching, 22 workshop, 10 showcase internasional, dan lebih dari 600 peserta eksibisi.
“Bahkan FEsyar di Jawa Timur telah diikuti oleh lebih dari 75 ribu peserta dan sukses menghasilkan kesepakatan bisnis sebesar Rp 3,49 triliun,” ungkap Perry.
Serangkaian kegiatan difokuskan untuk akselerasi pengembangan ekosistem mata rantai ekonomi halal baik secara regional, nasional dan global. Serta, untuk terus mengembangkan keuangan syariah baik komersial di perbankan, pasar modal dan keuangan mikro, maupun keuangan sosial khususnya pengembangan wakaf produktif. (*)
- Pewarta : Angga/Tulus
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito