
Jokowi : Pasar Modal Diharapkan Dapat Terus Mendukung Perekonomian Nasional
JAKARTA_WARTAINDONESIA.co – Pasar Modal Indonesia diharapkan terus menjaga semangat dan optimisme untuk menapaki 2023. Serta, terus mengawal pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2023 pada Senin, (02/01/23) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Jokowi berharap, kinerja Pasar Modal Indonesia yang semakin baik dapat terus mendukung perekonomian nasional dan melewati rintangan serta menjawab berbagai tantangan di 2023.
“PPKM telah dicabut. Ini bukan untuk gagah gagahan. Namun, karena memang sudah ada kajian selama 10 bulan terakhir yang menunjukkan kita telah berhasil mengendalikan pandemi Covid-19. Sehingga, diharapkan dicabutnya PPKM ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat lebih baik dari 2022,” ucap Jokowi, Senin, (02/01/23).
Dikesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, menyampaikan kinerja perekonomian Indonesia yang dicerminkan dari kinerja Pasar Modal jauh lebih baik dibanding negara-negara di Eropa dan Asia.
“Per 30 Desember 2022, IHSG telah berada di posisi 6.850,62 poin atau berhasil tumbuh sebesar 4,09 persen secara year-to-date,” terang Mahendra.
Seiring dengan pertumbuhan IHSG tersebut, lanjut Mahendra, kapitalisasi pasar juga tumbuh sebesar 15,06 persen secara year-to-date yaitu sebesar Rp9.499 triliun atau 50 persen dari PDB Indonesia tahun 2022.
Peningkatan kinerja IHSG juga diikuti dengan pertumbuhan jumlah investor ritel di Indonesia menjadi 10,30 juta SID atau meningkat lebih dari 10 kali lipat dalam 5 tahun terakhir. Jumlah investor ritel ini didominasi oleh investor domestik sebesar 55 persen dan didominasi investor berusia di bawah 30 tahun sebesar 58,74 persen.
Di 2022 IHSG pernah menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah di level 7.318,01 poin, tepatnya pada tanggal 13 September 2022. Demikian halnya dengan kapitalisasi pasar yang mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah pada tanggal 27 Desember 2022 sebesar Rp9.600 triliun.
“Prioritas dalam Pasar Modal Indonesia ke depan yaitu peningkatan integritas, akuntabilitas dan kredibilitas. Dengan kondisi yang positif ini diperkirakan peningkatan investasi di Pasar Modal Indonesia akan terus membaik di 2023,” tandasnya.
Sedangkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengharapkan hadirnya Presiden RI dapat menyuntik semangat dan motivasi kepada pelaku pasar, selfregulatory organizations dan seluruh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam rangka membangun integritas dan kredibilitas investor. (*)
- Pewarta : Angga/Tulus
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito