Pecinta Kuliner Sate “Madame Chenchun” Makin Meningkat di Masa Pandemi

SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) harus jeli dan kreatif melihat peluang dalam melakukan bisnis atau usaha. Terlebih, dimasa pandemi seperti sekarang ini.

Hal ini disampaikan pelaku UKM kuliner asal Surabaya, Chen Maria saat dijumpai di sentra produksi sate babi “Madame Chenchun” Surabaya miliknya, pada Kamis, (04/11/21).

Chen Maria mengatakan bahwa, dalam kondisi ekonomi yang kurang baik akibat pandemi Covid-19, pelaku UKM harus bisa lebih kreatif. Semua bisnis itu baik. Namun, menurutnya, usaha kuliner saat ini masih banyak diminati masyarakat.

“Oleh karena itu, saya mencoba membuka usaha baru di bisnis kuliner sate babi dengan brand Madame Chenchun. Karena kita tahu tidak banyak kuliner sate babi di Kota Surabaya,” tutur Chen, Kamis, (04/11/21).

“Ini peluang bagus buat saya membuka usaha kuliner di masa pandemi. Meskipun, sate babi ini hanya dikonsumsi orang orang tertentu saja. Namun, pecinta sate babi masih banyak,” sambungnya.

Bisnis sate babi Madame Chenchun ini, lanjut Chen, baru digeluti beberapa bulan saja. Namun, pecinta kuliner sate babi Chenchun semakin meningkat di masa pandemi. Pelanggan sate babi Chenchun tidak hanya berasal dari wilayah Surabaya dan sekitarnya tapi merambah hampir di beberapa kota di Jawa Timur. Serta, hingga ke Jakarta dan Kendari.

“Kelezatan sate babi Chenchun ini berbeda dengan sate babi lainnya. Karena kita menggunakan daging babi pilihan terutama bagian lulur dalam yang kita pesan khusus dari supplier restoran dan hotel. Selain itu, untuk bumbunya sendiri merupakan resep khusus dari keluarga dengan menggunakan bumbu dan rempah rempah tradisional,” terangnya.

Selain itu, proses pengolahan dari pembakaran hingga pengemasan sate babi Chenchun ini dilakukan secara hygienis. Semua dilakukan sesuai protokol kesehatan.

Baca Juga  Gowes Bareng “First Sunday Ride 2020” Surabaya Ajak Masyarakat Hidup Sehat

Untuk saat ini, sate babi Chenchun dibuat sesuai pesanan atau PO (Purchese Order). Dimana, pembuatan sate hanya dilakukan setiap hari kamis sebanyak 1000 tusuk. Sedangkan, untuk harga per porsi 10 tusuk hanya IDR 85.000.

“Kedepan, untuk mempermudah pelanggan bisa menikmati kelezatan sate babi Chenchun tanpa harus keluar rumah kita akan bekerjasama dengan grabfood,” ungkap Chen. (*)

  • Pewarta : Tulus W
  • Foto : Tulus
  • Penerbit : Dwito

You may also like...