
Ketegangan Aksi Demo, Dapat Dikendalikan Satgas Pam Koarmada II
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Aktifitas di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang sebelumnya aman, tenang dan terkendali tiba tiba ricuh dengan kedatangan ratusan massa yang masuk melakukan aksi demo.
Berdasarkan informasi, kedatangan ratusan massa pada Kamis, 28 November 2019 tersebut berawal dari isu negatif dan hasutan yang telah disebar oleh kelompok radikal melalui media sosial, bahwa Pelindo III akan melarang dan meniadakan kegiatan pencarian dan penangkapan ikan di sepanjang APBS.
Hal tersebut akhirnya menimbulkan kecemasan bagi warga dan kelompok nelayan. Sehingga, kelompok nelayan yang terhasut melaksanakan aksi demo kepada PT. Pelindo III dengan menggunakan jalur darat dalam mobilisasi massa demo.
Dalam aksi demo tersebut, massa bertindak anarkis dan tidak terkendali hingga menimbulkan kesulitan penanganan tim security PT Pelindo III. Polres Pelabuhan Tanjung Perak (KP3) yang mengetahui situasi tidak kondusif langsung meminta bantuan tim pengamanan ke Lantamal V.
Mendapat laporan tersebut, Dansatgas Pam Pelabuhan Kolonel Laut (P) Hariyo Purnomo langsung dengan cepat memerintahkan Pasukan Pengaman Pangkalan Yonmarhanlan Lantamal V melakukan aksi untuk menanggulangi aksi demo.
Namun, belum usai laporan diterima, di sisi lain beberapa perahu nelayan berusaha merapat di Dermaga Tanjung Perak dan bergabung dengan massa pendemo menambahk tegang suasana.
Beruntung, respon cepat yang dikomandoi Koarmada II berhasil dihalau dan diusir oleh KAL Warakas dan Polair. Pada waktu yang sama, anggota kelompok teroris lainnya memanfaatkan situasi ini untuk memasang bahan peledak pada salah satu Kapal Niaga yang sandar di Dermaga Tanjung Perak.
Pada saat situasi demo yang ricuh, satu orang pendemo berusaha masuk ke area pelabuhan menggunakan ransel dan bergerak mendekat pasukan Satgas Pam Pelabuhan. Gerakan mencurigakan itu diantisipasi oleh tim satgas dengan melumpuhkan dan menetralisir pendemo tersebut, selanjutnya ransel diamankan oleh tim EOD Kopaska Koarmada II.
Setelah situasi Pelabuhan Tanjung Perak berhasil dikendalikan, Danlantamal V melaporkan kepada Komando Atas selanjutnya para pelaku diserahkan ke pihak kepolisian untuk dilaksanakan penyelidikan lebih lanjut.
Aksi tersebut merupakan simulasi yang dilaksanakan dalam rangka latihan pengamanan pelabuhan yang dilaksaakan oleh Koarmada II bekerjasama dengan unsur-unsur yang melibatkan sekitar 595 personil yang terdiri dari Kopaska Koarmada II, Satrol Lantamal V, Yonmarhanlan Lantamal V, KAL Bawean, KAL Warakas, Pomal Lantamal V, PT. Pelindo III Surabaya, KSOP Tanjunb Perak Surabaya, KP3 Pelabuhan Surabaya dan Ditpolair Polda Jatim.
Wadan Lantamal V Kolonel Marinir J. Purba mewakili Panglima Koarmada II Laksda TNI Heru Kusmanto mengatakan, dengan menempatkan unsur-unsur pengamanan yang terdiri dari SSK Denpomal, Intelijen, kesehatan dan Satkopaska Koarmada II pada pos-pos pemeriksaan dan patroli secara berkesinambungan, diharapkan dapat mengamankan obyek-obyek vital nasional dari setiap gangguan yang mengancam.
“Jika terjadi ancaman terorisme maka Jihandak Satkopaska Koarmada II bisa segera melaksanakan aksi penanggulangan, sedangkan unsur-unsur lainnya melaksanakan lokalisir TKP untuk mengurangi resiko korban dan menjamin tetap terjaganya keamanan objek vital nasional,” jtegas Purba-sapaan akrab Wadan Lantamal V.
Purba juga menegaskan jika Koarmada II sebagai bagian integral dari TNI memiliki kewajiban untuk melaksanakan tugas pokok TNI di laut, yaitu dengan melakukan Operasi Militer Selain Perang untuk mengamankan obyek vital nasional di Surabaya yang terletak di perairan Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS). (Tls)