
Demi Kemanusiaan, Ika Dewi Rela Menjadi Garda Terdepan Perangi Covid-19
JAKARTA_WARTAINDONESIA.co – Bukan tanpa alasan Astra memberikan apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Award 2020 kategori khusus kepada wanita hebat asal Ternate, Maluku Utara, bernama Ika Dewi Maharani.
Pasalnya, wanita dengan latar belakang ilmu perawat lulusan STIKES Hang Tuah Surabaya ini dengan berani menjadi relawan garda terdepan memerangi pandemi COVID-19.
Prof. Emil Salim, Dosen Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Indonesia, salah satu juri SATU Indonesia Awards 2020, mengatakan bahwa, Ika Dewi merupakan sosok wanita yang lugu. Namun, rela menjadi relawan membantu tenaga medis dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Kemampuannya dalam mengemudi membuat Ika ditugaskan menjadi pengemudi mobil ambulans untuk menangani pasien COVID-19,” ucap Prof. Emil melalui rilis resminya, Jumat, (29/01/21).
Wanita hebat tersebut, lanjut Prof Emil, mengisi waktu lowong dengan menggunakan ilmu keperawatannya dan mengemudikan ambulans untuk menangani krisis bangsa. Sikap itu adalah karakter anak bangsa Indonesia yang terpuji sebagai pejuang tanpa pamrih.
Ika Dewi Maharani mengaku terpanggil menjadi relawan saat mendengar kabar dari salah satu relawan Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HPGDBI) bahwa saat ini dibutuhkan relawan medis untuk area Jakarta.
“Sedangkan, posisi yang dibutuhkan ini khusus untuk perawat yang bisa mengemudikan ambulans. Saya bertekad mengisi posisi yang sangat dibutuhkan itu,” terang Ika sembari tersenyum.
Ika yang masih berdomisili di Surabaya ini, mengikuti pencarian relawan yang diadakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada 11 April 2020. Selama masa bertugas, sudah lebih dari puluhan pasien telah dievakuasi oleh ambulans yang dikemudikan Ika. Meski ditugaskan di RS Universitas Indonesia, Ika tidak hanya mengevakuasi dan merawat pasien rujukan di wilayah Depok, tetapi juga di wilayah Jabodetabek.
“Semoga, pandemi ini segera berakhir. Agar saya dapat berkumpul kembali dengan orang tua dan anak tunggal saya. Karena, selama menjadi relawan, saya tidak mudah bisa bertemu dengan keluarga apalagi bisa memeluk erat. Saya rindu udara bebas tanpa masker,” tandas Ika penuh harap.
Pengabdian Ika sebagai motor penggerak kemajuan bangsa, sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa untuk berikan pelayanan yang terbaik. (*)
- Pewarta : Angga/Tulus
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito