FKH Unair Berikan Pelatihan Budidaya Ternak Sapi Potong di Gresik

GRESIK_WARTAINDONESIA.co – Dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi atau program Pengmas (Pengabdian Masyarakat), Fakultas Kedokteran Hewan, (FKH) Universitas Airlangga (Unair) mengadakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan budidaya ternak sapi potong di Desa Tanjung dan Desa Sawen Kecamatan Kedamean Gresik.

Prof. Dr. Budi Utomo, drh, M.Si Dosen Ilmu kemajiran, Divisi Reproduksi Veteriner FKH Unair menyampaikan bahwa, meskipun Indonesia memiliki potensi penghasil sapi paling besar namun impor hewan ternak sapi maupun daging sapi berkualitas masih tetap dilakukan.

“Hal ini yang menjadi alasan kami dari FKH Unair melalui program Pengmas untuk memberikan edukasi dan sosialisasi tentang budidaya ternak sapi di Desa Tanjung dan Sawen agar bisa menghasilkan sapi yang berkualitas terbaik,” kata Prof. Budi Utomo, Minggu, (20/08/23).

Mengusung tema Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD), lanjut Prof. Budi Utomo, FKH Unair akan menyusun beberapa tahap. Diantaranya, Orientasi daerah, Pengurusan perijinan, Pelatihan budidaya ternak sapi potong, Renovasi kandang sapi potong, Pengadaan pakan konsentrat dan obat-obatan, Pengobatan sapi potong hingga Pemeriksaan kebuntingan sapi potong.

Program pertama orientasi desa yaitu untuk menentukan desa yang akan dipakai untuk budidaya ternak sapi potong di kecamatan Kedamean kab. Gresik dengan melibatkan beberapa nara sumber  seperti Camat, Kepala Desa, Dinas Pertanian (Peternakan) serta Pemuka masyarakat.

“Sedangkan, kriteria menentukan desanya yaitu pengalaman warga masyarakat dalam memelihara sapi potong, minat  serta keseriusan masyarakat dalam beternak sapi potong. Serta, kondisi topografi  daerah yang relatif mudah dalam jangkauan pemasaran,” terangnya.

Program kedua terkait pengurusan perijinan. Dimana, pengurusan perijinan dilakukan sebelum pelatihan maupun pelaksanaan  dilapangan. Sehingga memudahkan koordinasi antara aparat  terkait dengan tim pelaksana Pengmas untuk pelatihan budidaya ternak sapi potong dilaksanakan pada Sabtu, (19/08/23) di  Desa Tanjung Gresik.

Baca Juga  Selain Manusia, Bahan Herbal Juga Bisa Menjadi obat Kanker Pada Hewan

Ketiga, Pelatihan budidaya ternak sapi potong. Dimana, pelatihan yang dihadiri 30 peserta ini juga dihadiri oleh Kades Tanjung, dinas peternakan setempat, kepala desa di lingkungan kecamatan Kedamean serta tokoh  masyarakat. Sedangkan, materi yang diberikan meliputi pemilihan bibit sapi potong yang baik, perawatan sapi potong bakalan, pembuatan  kandang pembuatan dan pencampuran pakan, penggemukan sapi potong, pencegahan  dan penanggulangan penyakit serta pemasaran.

Keempat, Renovasi kandang. Dimana, pada tahap  awal ini meliputi 4 kandang sapi potong. Pembuatan  kandang ini meliputi atap, tutup samping maupun atapnya. Pelaksanaannya memakan  waktu kurang lebih 10 hari. Setelah selesainya pembuatan kandang maka dilakukan  sterilisasi dengan bahan formalin dan KMNO4.

Kelima, Pengadaan pakan konsentrat dan obat-obatan yang menjadi tanggungan penuh tim  pelaksana PKM. Setiap peternak (10 peternak) mendapatkan 2 zak konsentrat (@ 50kg) serta obat-obatan seperti vitamin, Bio-N-Plus, Premix Mineral, vaksin dan  obat diare sampai Antibiotik. Pemberian konsentrat ini diharapkan dapat bertahan  sampai 3 bulan (untuk seekor sapi potong).

Keenam adalah Pengobatan sapi potong. Pengobatan ini dilakukan  pada sapi yang kurus serta kurang sehat, meliputi pemberian obat cacing, vitamin B  komplek, serta hormonal dan vaksinasi.

“Sedangkan, pakan diberikan dalam bentuk konsentrat dan hijauan secara ad libitum. Untuk merangsang pertumbuhan berat badan diberikan Growth Stimulant  (GS) berupa Bio-N-Plus,” pungkas Prof. Budi Utomo. (*)

  • Pewarta : Saputra
  • Foto : Istimewa
  • Penerbit : Dwito

You may also like...