
Guru Inklusi se-Kota Batu Belajar Gym Ball Bersama Tim PKM Unesa
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dari sekolah inklusi dan Sekolah Luar Biasa (SLB) se-Kota Batu mengikuti pelatihan penggunaan gym ball di Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Pelatihan yang dilakukan pada Selasa, (06/05/25) bersama Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Unesa ini sebagai penguatan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran olahraga yang inklusif.
KetuaTtim PKM, Kunjung Ashadi mengatakan bahwa, Guru membutuhkan pendekatan khusus dalam melatih keseimbangan dan kekuatan otot siswa disabilitas. Oleh karena itu, para guru membutuhkan pelatihan penggunaan gym ball.
“Gym ball dipilih karena sifatnya yang fleksibel, ekonomis dan dapat digunakan dalam berbagai variasi latihan motoric. Baik untuk siswa tunanetra, anak dengan cerebral palsy, maupun siswa dengan hambatan gerak lainnya,” kata Ashadi.
Selama pelatihan, lanjut Ashadi, para peserta tidak hanya mendapatkan materi teori, tetapi juga langsung mempraktikkan berbagai variasi gerakan yang dapat disesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan siswa.
Menurut dosen Fakultas Vokasi Unesa, pelatihan ini dihadiri tokoh dan pakar olahraga, dinas terkait, dan guru PJOK sekolah inklusi dan SLB se-Kota Batu. Dimana, kegiatan ini melibatkan sinergi tiga fakultas Unesa yaitu Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), dan Fakultas Vokasi (FV). Juga, menggandeng mitra dari MGMP-KKG PJOK Kota Batu, serta didukung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Batu.
Guru-guru PJOK sebagai peserta aktif juga mendapatkan materi terkini dari dunia sport science yang relevan dengan pendekatan pendidikan masa kini. Dimana, para peserta mendapat wawasan baru tentang cara mengajar PJOK yang lebih menyenangkan dan efektif dengan alat sederhana. Sehingga, diharapkan dapat membantu dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Tokoh Olahraga Nasional, Hari Setijono yang turut serta dalam tim pelaksana menegaskan pentingnya pelatihan ini. Apalagi Kota Batu saat ini tengah bersiap sebagai tuan rumah ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2025 dan menjadi kota pertama di Jawa Timur yang mengimplementasikan Desain Besar Olahraga Daerah (DBOD).
“Langkah Kota Batu sudah tepat. Unesa mengapresiasi langkah progresif yang diambil Kota Batu dalam pengembangan olahraga berbasis potensi daerah dan pemberdayaan sumber daya manusia. Dan Unesa siap bersinergi dalam pengembangan dan pelaksanaan Olahraga,” ungkap Hari.
Sebagai tindak lanjut dari PKM ini, tim pelaksana akan menyusun artikel ilmiah, memproduksi video panduan pembelajaran PJOK berbasis gym ball. Serta, mengurus hak kekayaan intelektual atas modul pelatihan yang telah dirancang.
Melalui pelatihan ini, Tim Pelaksana berharap bisa menjadi model replikasi untuk daerah lain, agar semakin banyak guru mampu menerapkan pendekatan olahraga adaptif di sekolah mereka. (*)
- Pewarta : Tulus Widodo (Artikel)
- Foto : Istimewa
- Penerbit ; Rizal IT