Kepergian Michael Ekklesia Mahasiswa Unesa Meninggalkan Duka Mendalam

SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Pimpinan dan keluarga besar Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berduka. Salah satu mahasiswa terbaiknya Michael Ekklesia meninggal dunia pada Rabu, 9 April 2024.

Kepergian almarhum yang dikenal aktif di kampus ini meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, teman-teman kuliah, dosen dan korprodinya di kampus.

Michael Ekklesia merupakan mahasiswa S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Unesa. Ia baru saja menyelesaikan tugas akhir, skripsi dan sudah submit jurnal sebagai syarat kelulusan.

Bahkan nilai skripsinya sudah keluar dan indek prestasi kumulatif atau IPK-nya juga sudah keluar. IPK-nya 3,71. Almarhum termasuk mahasiswa yang santun dan dekat dengan dosen.

Salah satu dosen, Oksiana Jatiningsih merasa berduka dan amat kehilangan mendapat kabar kepergian mahasiswanya tersebut. Padahal, almarhum baru saja datang bersilaturahmi ke rumannya pada momen lebaran kemarin.

“Padahal almarhum baru saja lebaran ke sini. Cukup lama kita ngobrol santai. Selain itu, juga ada mahasiswa beda angkatan yang datang ke sini. Anaknya seperti biasa, ceria dan ngobrol banyak hal,” kata Oksiana dengan mimik sedih, Kamis, (10/04/25).

Dalam pertemuan terakhirnya tersebut, almarhum menyampaikan juga ingin berkunjung dan bersilaturahmi ke dosen-dosennya yang lain. Berhubung belum menemukan waktu yang pas, karena almarhum juga sambil kerja, niatnya tersebut belum kesampaian.

“Saya sangat kaget dan terpukul mendapat kabar kepergiannya. Padahal kemarin bercanda lepas dan ketawa bareng di rumah. Selama ini anaknya baik dan berkesan. Aktif dan inisiatif orangnya. Anaknya sopan, dan kalau panggil saya itu dengan sebutan bunda,” terangnya.

Atas kepergiannya itu, Unesa melalui Subdirektorat Mitigasi Crisis Center (SMCC) hadir ke rumah duka dan bertemu dengan keluarga almarhum. Tim Unesa menyampaikan kesan-kesan tentang almarhum dan menguatkan keluarga yang ditinggalkan.

Baca Juga  Smamda Cup 2025 Ajang Prestasi Bergengsi Siswa Tingkat SMP

“Kami sangat berduka dan merasa kehilangan atas kepergian almarhum, mahasiswa yang baik, punya motivasi, dan suka bergaul,” ucap Wiryo Nuryono, tim SMCC Unesa saat melayat ke rumah duka.

Dosen prodi Bimbingan Konseling Unesa itu mengajak mahasiswa dan civitas untuk tidak memikirkan bebannya sendiri. Mahasiswa harus berani menceritakan dan berbagi mengenai persoalan atau tantangan hidup yang dihadapinya, baik itu masalah keluarga, pekerjaan, pertemanan, pasangan, pun kaitannya dengan perkuliahan.

“Terlepas kita itu perempuan atau laki-laki, bisa banget kok curhat atau berbagi. Unesa sudah siapkan layanan curhat yang bisa digunakan mahasiswa untuk berbagi seputar masalah hidupnya. Kami juga ada tim konselor dan psikolog untuk meringankan beban mental mahasiswa,” tegas Wiryo memberikan nasehat.

Perlu diketahui juga, selain layanan curhat dan konseling, Unesa juga rutin menjalankan program penguatan kesehatan mental mahasiswa di semua program studi dan fakultas. Selain itu, ada kelas kesehatan mental, dan tim dosen bimbingan konseling di semua program studi untuk mahasiswa.

“Setiap semester, kami juga ada program identifikasi kesehatan mental mahasiswa di semua prodi. Ada pojok curhat, di mana mahasiswa bisa curhat apapun tentang masalah hidupnya,” ungkap Wiryo. (*)

  • Pewarta : Tulus Widodo (Artikel)
  • Foto Istimewa
  • Penerbit : Rizal IT

You may also like...