Mendiktisaintek RI Dorong Kampus Terus Memperkuat Riset Berdampak
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) 2025 bukan pertemuan biasa. Akan tetapi, forum konsolidasi nasional untuk berbagi pengalaman dan saling belajar untuk memastikan perguruan tinggi sebagai motor kemajuan bangsa.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto saat membuka secara resmi KPPTI atau Indonesia Higher Education Summit (IHES) 2025 pada Rabu, (19/1125) di Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Mengusng tema “Kampus Berdampak: Konsolidasi dan Penguatan Ekosistem Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045”, KPPTI 2025 yang diselenggarakan pada 19-21 November 2025 ini dihadiri sekitar 2.000 delegasi dari ratusan perguruan tinggi negeri, swasta, hingga kedinasan se-Indonesia.

Mendiktisaintek, Brian Yuliarto menyampaikan bahwa, setiap negara yang maju di dunia ditopang oleh pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang juga ditopang oleh perguruan tinggi kelas dunia.
“Benang merah dari pola kemajuan tersebut bahwa kampus yang maju melahirkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang bagus,” ucap Menteri Brian.
Untuk itu, Menteri Brian mendorong kampus untuk terus memperkuat riset yang berdampak. Sebab, menurutnya bangsa ini butuh dari sekedar paper, yaitu inovasi yang menjawab kebutuhan masyarakat, dan industri.
Kemendiktisaintek merumuskan delapan program riset industri strategis sebagai fondasi kemajuan yang meliputi pangan, kesehatan, energi, hilirisasi dan industrialisasi, digitalisasi, AI dan semikonduktor, material dan manufaktur maju, pertahanan, dan maritim.
“Dalam kerangka ini, tentu pendidikan tinggi harus berada di garda terdepan. Laboratorium, pusat riset, dan fakultas harus menjadi simpul inovasi yang terhubung langsung dengan kebutuhan industri, pemerintah, dan masyarakat,” terangnya.
Menteri Brian berharap, KPPTI menjadi wahana bagi perguruan tinggi untuk berbagi pengalaman, dan mendorong kampus memperkuat kerja sama dengan industri untuk membangun klaster pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara bersama-sama, baik dengan pemerintah daerah (pemda), maupun industri di sekitarnya.
Ditempat yang sama, Wakil Ketua Komisi X DPR-RI, Lalu Hadrian Irfani menegaskan, DPR RI berkomitmen turut memberikan penguatan pendidikan tinggi. Salah satu upayanya melalui anggaran pendidikan yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
“Ini menjadi bukti komitmen Pemerintahan Prabowo Subianto sungguh luar biasa terhadap dunia pendidikan kita secara keseluruhan, baik pendidikan tinggi, maupun pendidikan dasar dan menengah yang menjadi perhatian serius,” ujar Hadrian.
Sedangkan, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Khairul Munadi mengatakan forum perdana ini hadir untuk menjawab tantangan pendidikan tinggi yang tidak hanya soal mutu program atau kapasitas institusi, tetapi tentang kekokohan ekosistem.
“Kita membutuhkan langkah yang terhubung, terarah, dan saling memperkuat antara perguruan tinggi, pemerintah pusat dan daerah, industri, organisasi profesi, diaspora, masyarakat dan elemen lainnya,” ungkap Khairul.
Rektor Unesa sekaligus Ketua Pelaksana KPPTI 2025, Prof. Dr. Nurhasan mengaku bangga Unesa menjadi tuan rumah utama bersama jejaring perguruan tinggi di Surabaya, memperlihatkan wajah kolaboratif ekosistem kampus Jawa Timur.
“Lulusan perguruan tinggi tidak boleh hanya jadi pencari kerja, tapi pembuka lapangan kerja. Mahasiswa dibekali pengalaman magang, wirausaha, dan pembelajaran UMKM agar mampu menciptakan nilai ekonomi,” pungkas Rektor yang akrab disapa Cak Hasan. (*)
- Pewarta : Tulus Widodo
- Foto : Tulus
- Penerbit : Rizal IT