Pentingnya Imunisasi Rutin Lengkap Guna Mencegah PD3I
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Sebagai bentuk komitmen mendukung pemenuhan cakupan imunisasi dasar dan lengkap, Geliat Airlangga kembali mengadakan sosialisai pentingnya imunisasi rutin lengkap tinggi dan merata untuk mencegah Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur, Geliat Airlangga menggelar sosialisasi online yang dikemas dengan acara diskusi pada Rabu, (08/02/23) dengan mengundang narasumber Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jatim, drg. MVS. Mahanani, M.Kes.
Pentingnya Imunisasi Rutin Lengkap Tinggi Dan Merata Untuk Mencegah PD3I yang merupakan program kerjasama UNAIR- UNICEF, yakni Geliat Airlangga dengan support Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur bersama stakeholder terkait.
Geliat Airlangga, konsisten melaksanakan sosialisasi dilatarbelakangi permasalahan kesehatan yang masih terjadi di Indonesia salah satunya yakni masih belum terpenuhinya cakupan imunisasi rutin lengkap. Anak-anak berisiko lebih besar terkena penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti difteri, campak, dan polio karena gangguan terkait COVID-19 dalam imunisasi rutin.
drg. MVS. Mahanani, M.Kes menuturkan, akibat adanya pandemi covid 19, cakupan imunisasi menurun sebesar 28,6% pada semester 1 tahun 2020 (Januari – Juni 2020) jika dibandingkan dengan semester yang sama di tahun 2019. Diperlukan adanya imunisasi kejar untuk mencapai target imunisasi yang tertinggal saat pandemi COVID-19 berlangsung.
“Kondisi ini bila dibiarkan berlanjut, maka cakupan imunisasi nasional akan turun sehingga kekebalan komunitas juga menurun yang dapat menyebabkan risiko terjadinya KLB PD3I,” kata drg. Mahanani.
Menurut drg. Mahanani, apabila terjadi KLB PD3I di masa pandemi seperti sekarang ini, maka akan menjadi beban ganda bagi pemerintah, tenaga kesehatan dan masyarakat. Oleh karena adanya penurunan cakupan imunisasi tersebut, maka diperlukan upaya untuk meningkatkan cakupan imunisasi secara cepat.
“Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat paling efektif dan efisien dalam mencegah beberapa penyakit menular. Imunisasi dasar lengkap pada bayi yakni jika bayi telah mendapatkan imunisasi Hepatitis B, satu dosis imunisasi BCG, tiga dosis imunisasi DPT- HB/DPT-HB-Hib, empat dosis imunisasi polio, dan satu dosis imunisasi campak,” terangnya.
Sejarah telah mencatat besarnya peranan imunisasi dalam menyelamatkan masyarakat dunia dari kesakitan, kecacatan bahkan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) seperti Cacar, Polio, Tuberkulosis, Hepatitis B yang dapat berakibat pada kanker hati, Difteri, Campak, Rubella dan Sindrom Kecacatan Bawaan Akibat Rubella (Congenital Rubella Syndrome/CRS), Tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir, Pneumonia (radang paru), Meningitis (radang selaput otak), Kanker Serviks yang disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus dan Japanese Encephalitis (JE).
Perlu diketahui juga, PD3I sebagian besar merupakan penyakit menular yang bila seseorang terkena maka akan menular dengan cepat pada orang- orang di sekitarnya sehingga kebutuhan biaya pengobatan dan perawatan yang cukup tinggi. Lebih lanjut lagi tentunya akan membebani negara, masyarakat serta keluarga. Biaya yang dikeluarkan untuk program imunisasi sangat jauh lebih rendah dibandingkan total potensi biaya yang harus dikeluarkan apabila masyarakat terkena PD3I.
Sebagai upaya tindak lanjut, dibutuhkan suatu upaya kolaboratif terintegrasi sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan cakupan imunisasi. Salah satunya yakni kerjasama lintas sektor dan stakeholder lainnya yang berhasil teridentififkasi sebagai komponen yang tujuannya menunjang capaian imunisasi yang tinggi dan merata di Provinsi Jawa Timur.
Melalui kegiatan tersebut, Geliat Airlangga berharap dapat mencapai tujuan yang diharapkan sehingga mewujudkan Kesehatan Ibu dan Anak di Provinsi Jawa Timur. (*)
- Pewarta : Tulus W
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito