Pro dan Kontra Vaksin Covid-19 Untuk Anak, Ini Kata Akademisi Unair

SURABAYA_WARTAINDONESIA.coBerbagai cara telah dilakukan untuk terhindar dari virus Covid-19. Seperti penggunaan double masker, mencuci tangan, mencegah kerumunan hingga pemberian vaksin.

Vaksin diberikan guna menciptakan herd immunity agar penyebaran virus Covid-19 bisa ditekan. Saat ini pemberian vaksin Covid-19 tidak hanya ditujukan pada tenaga kesehatan, dewasa, atau lansia.

Namun, anak anak sudah bisa mendapat vaksin sesuai dengan surat edaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan nomor HK.02.01/I/2007/2021. Dalam surat edaran tersebut disebutkan bahwa anak dengan usia 12 hingga 17 tahun sudah diperbolehkan menerima vaksin.

Pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), Dr. Dominicus Husada, dr., DTM&H., MCTM(TP)., Sp.A(K) mengatakan, kendati demikian pro dan kontra tentang pemberian vaksin Covid-19 pada anak turut bermunculan.

“Bagi yang pro akan mengatakan bahwa jumlah anak yang sakit itu besar lho, di Jawa Timur saja jumlah anak yang usianya dibawah 15 tahun  sekitar 8 hingga 10 juta jadi sangat besar. Dan itu pasti mempengaruhi herd immunity,”  kata dr. Dominicus, Senin, (09/08/21).

Meskipun, lanjut dr. Dominicius, penggunaan double masker itu baik karena rinsipnya makin banyak memakai layering maka semakin baik. Namun, anak anak itu punya kegiatan massal, memberi tahu anak itu sulit kalau mereka harus pakai masker dan remaja butuh berkumpul.

“Remaja adalah orang yang paling sulit diatur. Jadi kalau disuruh pakai masker atau cuci tangan tidak akan didengar. Remaja berperan dalam transmisi. Jangan lupa anak-anak juga dapat menularkan virus Covid-19. Jadi ini alasan untuk yang pro mengapa mereka mau anaknya divaksinasi,” terangnya.

Kelompok yang kontra umumnya bukan karena manfaat secara kedokteran. Hal yang menjadi permasalahan adalah ketersediaan stok vaksin. Perlu diketahui bahwa dalam mencapai herd immunity dunia membutuhkan stok vaksin sebanyak 16 miliar yang notabene masih terpenuhi sebanyak 4 miliar.

Baca Juga  Ringankan Beban Warga Terdampak Covid-19, Auto2000 Bagikan 29.000 Paket Sembako

“Stoknya ada atau tidak, jangan lupa penularan utama di sekolah itu pada orang dewasa, selesaikan dulu pada orang dewasa. Hal ini yang menjadi alasan orang tua tidak mengizinkan anaknya divaksin,” tandasnya.

Dr. Dominicus berpesan bahwa ancaman gelombang pandemi Covid-19 yang lebih besar masih menghantui oleh karenanya pemberian vaksin menjadi jalan keluarnya.

“Vaksin hanya bermanfaat bila sudah masuk ke tubuh manusia. Pandemi masih akan memakan banyak korban, ancaman wave berikutnya masih akan datang maka tidak ada jalan lain 5M, 7M, bahkan 12M selain vaksin adalah kunci,” pungask Dr. Dominicius.  (*)

  • Pewarta : Tulus W
  • Foto : Istimewa
  • Penerbit : Dwito

You may also like...