Tekan Kasus Bunuh Diri, UNESA Lakukan Aksi Safari Sharing Kesehatan Mental

SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Maraknya kasus bunuh diri yang dilakukan masyarakat khususnya kalangan remaja membuat Universitas Negeri Surabaya (UNESA) tergugah untuk melakukan gerakan kampanye Safari Sharing Kesehatan Mental.

Melalui Subdirektorat Mitigasi Crisis Center (SMCC), Direktorat Pencegahan dan Penanggulangan Isu Strategi Kampus, UNESA ambil langkah cepat dan antisipatif dengan melakukan gerakan Safari Sharing Kesehatan Mental pada Kamis, (19/10/23).

Dr. Wiryo Nuryono, S.Pd., M.Pd, Kepala Seksi Anti-Narkotika dan Kesehatan Mental, SMCC menuturkan bahwa, kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk aksi sadar kesehatan mental.

“Diantaranya seperti pembagian bunga dan stiker berisi pesan-pesan ajakan sadar kesehatan mental, melihat sisi lain permasalahan, dan lebih menghargai diri sendiri,” kata Wiryo.

Sedangkan, lanjut Wiryo, aksi yang menyasar sivitas akademika, mahasiswa, tendik dan dosen di Kampus Ketintang dan Lidah Wetan tersebut merupakan bagian dari peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia pada 10 Oktober. Dimana, aksi ini bakal dilakukan secara berkelanjutan dan dirangkaikan dengan pelatihan self-healing.

“Ini (kegiatan: red) berlangsung sampai awal November 2023. Ada aksi menghargai diri sendiri, talkshow, seminar kesehatan mental dan lain-lain,” terangnya.

Menurut Wiryo, kegiatan ini merupakan langkah pencegahan agar tidak ada lagi mahasiswa yang tertekan secara mental lalu bertindak bunuh diri seperti belakangan ini marak terjadi. Karena, bunuh diri tidak lepas dari persoalan mental yang dialami mahasiswa. Karena itu, baginya, perlu ada upaya bersama untuk mencegah dan mengatasinya.

Kegiatan yang dilakukan tersebut, termasuk untuk memperkuat circle positif dan support system mahasiswa. Sehingga ketika mereka mengalami tekanan mental memiliki ruang komunikasi dan penyelesaian yang lebih positif.

“Kita sebagai manusia pasti memiliki masalah sekaligus keterbatasan. Itu berbahaya kalau dipendam sendiri. Kadang itu jadi penyebab banyak orang mengakhiri hidupnya secara impulsif,” ungkap Wiryo.

Baca Juga  UNESA Menjadi “Starting Point” Peradaban dan Kebangsaan Indonesia

Dalam kegiatan tersebut, melibatkan banyak relawan, tenaga pendidik, dan pimpinan di UNESA. Mereka ingin menciptakan kultur kampus yang ramah bagi semua sivitas akademika. Dimana, ketika memiliki masalah terdapat wadah komunikasi dan penyelesaiannya.

Ada sekitar 200 mahasiswa dan dosen ikut andil dalam rangkaian acara ini, SMCC berkolaborasi dengan mahasiswa Psikologi dan Bimbingan Konseling juga UKM Peduli Kemanusiaan untuk turut menyukseskan program dari Seksi Bidang Anti-Narkotika dan Kesehatan Mental, SMCC UNESA itu. (*)

  • Pewarta : Tulus Widodo
  • Foto : Istimewa
  • Penerbit : Dwito

You may also like...