Unesa Raih Penghargaan MURI di Ajang Tari Remo Milenial Terbanyak

SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Sebagai Perguruan Tinggi yang memiliki kualitas dan kuantitas pendidikan terbaik serta berani tampil beda, Universitas Negeri Surabaya selalu hadir dengan gebrakan dan inovasi baru demi kemajuan pendidikan Indonesia.

Kali ini, dalam rangka menyambut puncak acara Dies Natalis Ke 55, Unesa kembali unjuk kehebatan dengan menggelar “Flashmob” Tari Remo Milenial terbanyak pada Kamis, 19 Desember 2019 di Lapangan Unesa Lidah Surabaya.

Menariknya, Tari Remo Milenial yang digagas oleh Rektor Unesa Prof. Dr. H. Nurhasan M. Kes dan diikuti sekitar 2655 peserta dari berbagai elemen ini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan peserta terbanyak.

Unesa Prof. Dr. H. Nurhasan M mengaku bangga dan senang. Ternyata gagasan Tari Remo ini mendapat sambutan dan antusias yang luar biasa. Tidak saja dari seluruh kalangan akademika Unesa tapi juga dari beberapa sanggar seni se-Jawa Timur. Terlebih lagi, Tari Remo Milenial ini tercatat dalam MURI.

“Mengapa kita memilih konsep Tari Remo Milenial. Karena, Tari Remo salah satu warisan budaya bangsa yang harus terus dilestarikan. Dan ini merupakan bentuk kepedulian Unesa terhadap kesenian dan kebudayaan,” ucap Nurhasan usai mengikuti Flashmob Tari Remo Milenial di Unesa, Kamis, (19/12/19).

“Selain itu, kita ingin para generasi milenial juga mau turut berpartisiapasi dan turut menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa. Oleh karena itu, kita coba kemas tarian Remo ini dengan konsep yang modern,” sambungnya.

Namun, masih menurut Rektor Unesa ini, unsur pakem Tari Remo seperti musik gamelan, selendang dan lonceng kecil yang dipasang dikaki penari tetap ada. Hanya saja dikombinasikan dengan unsur modern yaitu penari menggunakan jelana jeans bukan kebaya dan sepatu kets. Agar, kaum milenial tetap bisa bebas mengikuti.

Baca Juga  Meskipun Reaktif Rapid Test, Peserta Tetap Dapat Ikuti UTBK Tahap II

“Yang terpenting sebelum kita merubah sedikit kostum Tari Remo tersebut, kita diskusikan terlebih dahulu terhadap pakarnya. Apakah kombinasi tersebut diperbolehkan. Ternyata diijinkan. Dengan tujuan agar kaum milenial tertarik untuk turut melestarikan kebudayaan Indonesia,” terangnya.

Orang nomor satu dijajaran Universitas Negeri Surabaya ini juga mengajak kaum milenial untuk berani berkreasi dan menciptakan gagasan gagasan yang baru dan tidak pernah takut untuk gagal. Selama itu tidak melanggar aturan dan norma.

Sebagai bukti tercatatnya prestasi di MURI, secara simbolis diberikan piagam penghargaan kepada Rektor Unesa Bp. Prof. Dr. H. Nurhasan M. Kes., selaku pemrakarsa dan penyelenggara.

Tidak berhenti sampai disitu saja, kedepan Unesa akan terus melakukan inovasi inovasi baru di tahun 2020 nanti agar kembali tercatat di MURI. Diantaranya, Pelestarian Mainan Tradisional, Aktifitas bersama Anak Anak Berkebutuhan Khusus dan olah raga milenial malam hari seperti “Jogging Malam Hari”. (Tls)

You may also like...