Geliat Airlangga Awali Tahun 2024 Dengan Perkuat Layanan Kesehatan Ibu dan Anak
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Memasuki awal tahun 2024 Geliat Airlangga (Gerakan Ibu dan Anak Sehat) terus melakukan aksi peduli dengan melakukan sosialisasi kesehatan demi memperkuat layanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas.
Untuk itu, Geliat Airlangga selaku pelaksana program kerjasama UNAIR-UNICEF kembali menggelar kegiatan sosialisasi kesehatan TBC pada Rabu, (03/01/24) di Gedung Dinas Kesehatan Surabaya.
Mengusung tema “Capacity Building Tenaga Kesehatan Dalam Eliminsi Tuberkulosis Anak di Kota Surabaya” dengan menyasar penanggungjawab TBC dan KIA (Kartu Identitas Anak) di 63 Puskesmas Surabaya.
Prof Dr Nyoman Anita Damayanti drg MS selaku Program Focal Point mengatakan bahwa, memasuki tahun 2024, Geliat Airlangga terus melakukan gebrakan baru dengan menggalakkan sosialisasi demi percepatan penemuan kasus TB di Kota Surabaya.
“Semakin banyak ditemukan kasus TBC baik anak anak dan orang tua serta baik yang sakit maupun gejala akan semakin cepat kita menekan kasus ini,” ucap Prof. Nyoman.
Oleh karena itu, lanjut Prof. Nyoman, pentingnya kerjasama untuk memperkuat kapasitas dengan merencanakan, memantau dan memberikan layanan kesehatan terhadap ibu dan anak yang berkualitas.
Prof. Nyoman berharap, di tahun 2024 kerjasama antar tenaga kesehatan dan masyarakat terus meningkat untuk mengidentifikasi sekaligus menentukan strategi penemuan TB dan pencegahannya. Sehingga, kasus TBC bisa segera teratasi dengan baik dan tidak ada lagi masyarakat khususnya di Kota Surabaya yang terjangkit TBC.
Dalam kesempatan sosialisasi kali ini, Geliat Airlangga juga menghadirkan narasumber Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yaitu Christian Yochanan dari divisi Pengelola Program TB untuk mengajak seluruh elemen khususnya tenaga kesehatan lebih pro aktif kepada masyarakat tentang edukasi TBC.
“Bahwa perlu diketahu, TBC bukan lah penyakit turunan maupun penyakit yang memalukan. TBC bisa disembuhkan. Asalkan, ada kerjasama yang baik antara penderita, gejala dan tenaga kesehatan,” terang Christian.
Christian juga menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kota Surabaya memberikan dukungan serta kemudahan pengecekan juga pengobatan secara gratis bagi penderita TB. Mulai dari klinik, puskesmas hingga rumah sakit baik warga mampu dan kurang mampu bisa mendapatkan obat gratis untuk pencegahan dan pengobatan TB.
“Dengan menerapkan sistem tracing diharapkan bisa lebih cepat untuk menemukan kasus TB dilingkungan masyarakat sekitar. Contohnya, dalam satu keluarga ada yang terjangkit TBC, maka harus dilakukan tracing untuk memastikan positif atau tidak seluruh keluarga. Jangan pernah ada anggapan bahwa penderita TB itu tidak bisa disembuhkan. TB bisa disebuhkan,” ungkap Christian. (*)
- Pewarta : Tulus Widodo
- Foto : Tulus
- Penerbit : Dwito