Ludruk Monolog Cara Unik Cak Meimura Sambut HUT RI Ke 75
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Cara menyambut Hari Kemerdekaan RI Ke 75 yang dilakukan seniman asal Surabaya ini sedikit berbeda tapi sangat menarik dan mampu mengundang kagum banyak masyarakat.
Pasalnya, seniman bernama Meimura ini menyambut HUT RI Ke 75 dengan menggelar Monolog Ludruk bertajuk “Besut, Rusmini, sambang Pasar Krempyeng” pada Selasa, 18 Agustus 2020 di Pasar Karang Menjangan.
Dalam Monolog Ludruk ini Meimura yang memerankan tokoh Rusmini berkolaborasi dengan aktivis sekaligus koordinator Relawan Garda Covid-19, dr. Stevany Rumbobiar.
Meimura mengatakan bahwa, aksi Monolog Ludruk ini cara nya memperingati HUT RI Ke 75. Sekaligus, bentuk penyampaikan pesan kepada masyarakat untuk bersama sama melawan pandemi Covid-19 dengan cara hidup bersih dan menjaga protokol kesehatan.
“Kami berharap, dengan cara pendekatan budaya seperti ini mudah diterima masyarakat. Agar, masyarakat patuh menjalankan protokol kesehatan demi keselamatan bersama,” kata pria yang akrab disapa Cak Meimura, Selasa, (18/08/20).
“Kami ingin mengajak warga Surabaya untuk terus menggunakan masker selama pandemi ini,” sambungnya.
Penyampaian pesan dengan cara yang unik dan menghibur ini mampu menyedot perhatian warga. Terbukti, puluhan baik pengunjung dan pedagang dipasar Karang Menjangan Surabaya ini terpukau dan memberikan tepuk tangan meriah.
Selain menggelar Ludruk Monolog, Meimuna bersama dr. Stevany Rumbobiar juga membagi bagikan 300 masker, sabun cuci tangan, stiker cuci tangan, dan face shield kepada warga sekitar pasar.
Sementara, dr. Stevany Rumbobiar, Putri asli Papua ini mengajak masyarakat untuk menyambut HUT RI dengan mengisi kegiatan yang positif. Termasuk, saling mengingatkan tentang protokol kesehatan.
“Saya Papua, Cak Meimura surabaya. Meskipun berbeda suku tapi kita semua satu Indonesia. Kita torang semua bersodara,” terang dr. Stevany.
Setelah menggelar Ludruk Monolog di Pasar Karang Menjangan Surabaya, Cak Meimura akan kembali menggelar di pasar Krempyangan Ngangel Madya Surabaya. (*)
- Pewarta : Tulus W
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito