Taman Baca “Surga Dongeng” Dukuh Kupang Ajarkan Anak Anak Lebih Kreatif
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Banyak cara yang bisa dilakukan untuk dapat menciptakan kreatifitas bagi anak anak selama mengikuti pembelajaran via daring karena dampak pandemi Covid-19.
Salah satunya, Taman Baca “Surga Dongeng” yang berada di Balai RW III Dukuh Kupang Surabaya. Dimana, taman baca ini bisa menjadi wadah bagi anak anak untuk melakukan aktivitas dengan mendengarkan dongeng, sharring dongeng, belajar dongeng, membuat kreativitas media dongeng, menulis cerita dongeng, hingga membuat video atau dokumentasi dongeng.
Drs. H. Reno Soehardjo selaku pengurus mengatkan bahwa, dibukanya Taman Baca “Surga Dongeng” ini bertujuan untuk memberika kesempatan bagi anak anak anak untuk menciptakan kreativitas dan inovasi dalam berkarya seni. Sehingga, mereka bisa mempunyai jiwa pribadi yang mandiri, tangguh dan bertanggung jawab.
“Selama masa pandemi, anak anak lebih banyak melakukan aktifitas termasuk belajar dirumah. Sehingga, terkadamg menul kejenuhan,” kata Reno, Sabtu, (28/08/21).
Saat ini, lanjut Reno, anak anak butuh keceriaan dan kegembiraan. Terlebih, lagi gadget menjadi tontonan utama yang bisa memnjadikan anak tidak bisa kreatif dan cendereng menyendiri.
“Oleh karena itu, Taman Bacaa “Surga Dongeng ini diresmikan. Salah satu alasannya adalah agar musuh terberat anak anak yaitu gadget bisa dialihkan dengan membaca dan mendongeng,” terangnya.
Terlebih lagi, Taman Baca “Surga Dongeng” ada kelas yang salah satu pendongengnya adalah Harris Rizky yang akrab disapa pendongeng Kak Harris yang merupakan temtor mengajar kepada masyarakat tentang tektik, menerapkan dan memainkan dalam mendongeng.
“Di Taman Baca “Surga Dongeng sendiri kami pengurus juga memberikan fasilitas itu semua untuk warga termasuk tenaga pengajar di dalam kelas pembelajaran,” tandasnya.
Menurut Reno, pembelajaran lewat daring seringkali dijadikan alasan anak anak menyalahgunakan fasilitas gadget hanya untuk bermain game saja. Sehingga, anak anak kurang kreatif, berkembang dan kurangnya mempunyai wawasan yang luas karena dalam pikirannya sudah di pengaruhi adanya aplikasi yang menari di gadgetnya.
Bunda Nur salah satu peserta yang paling dewasa mengungkapkan sangat senang bisa belajar ilmu dongeng langsung dari pakar dongeng yang sudah ternama. Sehingga, ini adalah suatu bekal untuk bisa menularkan ilmunya ke anak-anak.
Sedangkan, Kak Harris sendiri mengaku bangga bisa membantu warga sekitar di masa pandemi ini dengan menularkan ilmu yang di dapatnya supaya nantinya dunia dongeng tetap eksis di kemudian hari. (*)
- Pewarta : Tulus W
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito