Tingkatkan Pembelajaran, UNESA Rancang Teknologi VR Bagi Penyandang Disabilitas
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Sebagai Kampus “Rumah Para Juara”, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) terus hadirkan inovasi baru demi kemajuan dunia pendidikan. Termasuk, dalam hal mendukung kemajuan pendidikan penyandang disabilitas.
Melalui Subdirektorat Pusat Unggulan IPTEK Disabilitas (PUID), Disability Innovation Center (DIC) UNESA terus menghasilkan produk dan inovasi di bidang disabilitas. Salah satunya inovasi berbasis teknologi Virtual Reality (VR) yaitu EMO-VR.
Ketua Tim Peneliti Inovasi Guru besar UNESA sekaligus Ketua Asosiasi Profesional Ortopedagogik Indonesia (APOI) Indonesia, Sujarwanto menyampaikan bahwa, inovasi baru ini masih berada dalam tahap pengembangan.
“Oleh karena itu, memasuki tahap uji coba pada Senin, (16/12/24) kami lakukan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Gedangan Sidoarjo,” ucap Prof. Sujarwanto, Selasa, (17/12/24) di Surabaya.
Menurut Prof Sujarwanto, EMO-VR adalah perangkat pembelajaran teknologi VR yang dirancang untuk mendukung regulasi diri siswa penyandang autis. Teknologi ini menghubungkan siswa autis berinteraksi dalam simulasi lingkungan virtual untuk meningkatkan keterampilan regulasi diri, seperti mengelola emosi dan beradaptasi dalam proses pembelajaran.
“Inovasi ini dirancang untuk membantu regulasi emosi siswa autis, seperti mengenali perasaan sedih, senang, atau semangat. Kontennya disesuaikan dengan gaya belajar dan karakteristik mereka,” jelasnya.
Dalam penggunaannya, teknologi ini memungkinkan guru mengontrol aktivitas siswa melalui komputer, sehingga siswa tinggal mengikuti skenario yang dirancang.
Inovasi ini berfungsi menyediakan lingkungan virtual yang aman dan terstruktur untuk siswa autis, meningkatkan pengalaman guru, memanfaatkan teknologi interaktif, umpan balik dari pengguna untuk evaluasi peningkatan dalam metode pembelajaran VR.
Menurut Kepala SLB Negeri Gedangan, Miseri, penggunaan EMO-VR merupakan pengalaman baru yang membawa manfaat besar bagi siswa autis di sekolahnya.
“Semoga teknologi ini memiliki dampak positif, terutama dalam pembelajaran dan pengembangan keterampilan komunikasi siswa,” tandas Miseri.
Hasil uji coba dan masukan dari sekolah akan terus dikelola untuk menyempurnakan teknologi EMO-VR. Ke depannya inovasi ini akan dipresentasikan pada simposium internasional yang melibatkan pakar-pakar disabilitas dari Asia Tenggara.
Simposium tersebut merupakan kolaborasi antara DIC UNESA dengan SEAMEO SEN dan Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM).
Agenda ini akan menjadi ajang sosialisasi dan diskusi bersama para ahli di bidang disabilitas, termasuk memperkenalkan inovasi EMO-VR sebagai solusi pembelajaran bagi disabilitas auits yang dapat diterima secara global. (*)
- Pewarta : Tulus Widodo
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Rizal IT