Dukung Mahasiswa Cerdas Keuangan, OJK Luncurkan Si-Pinter Keuangan

SURABAYA_WARTAINDONESIA.CO – Sebagai upaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi industri jasa keuangan di Jawa Timur, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 4 Jawa Timur meluncurkan program Si-Pinter Keuangan Jawa Timur.

Program Si-Pinter Keuangan Jawa Timur untuk pertama kalinya diluncurkan pada Kamis, 12 Desember 2019 di Kampus B Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA).

Dalam peresmian Si-Pinter tersebut dihadiri oleh Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Sarjito didampingi Kepala Pengembangan Wilayah Area Timur PT BEI, Nur Harjantie, Ketua YARSIS M. Nuh dan Rektor Unusa, Prof. Jazidie.

Sarjito menyampaikan bahwa, Si-Pinter Keuangan Jawa Timur merupakan akronim Sistem Informasi dan Pelatihan Inklusi & Literasi Keuangan Jawa Timur. Sekaligus, salah satu bentuk dukungan OJK untuk mencerdaskan mahasiswa tentang keuangan. Dan, program tersebut merupakan kerjasama antara OJK, UNUSA dan FKLJKD.

“Program Si Pinter Keuangan Jawa Timur ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Pelatihan, Literasi dan Inklusi (PETIK) Keuangan pada 5 November 2019 di Universitas Airlangga,” ucap Sarjito dalam sambutannya, Kamis, (12/12/19).

“Dan, kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan Daerah (FKLJKD) Jawa Timur dengan 5 (lima) universitas di Jawa Timur,” sambungnya.

Kelima universitas tersebut adalah Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Universitas Negeri Jember, Universitas Kadiri Kediri dan Universitas Muhammadiyah Malang.

“Dalam MoU tersebut diharapkan pelaku industri jasa keuangan di Jawa Timur dapat berkonstribusi untuk meningkatkan edukasi kepada mahasiswa,” harapnya.

Disampaikan juga, pelaksanaan edukasi dalam program Si-Pinter Keuangan di UNUSA dilakukan secara bergantian oleh OJK dan Lembaga Jasa Keuangan Jawa Timur secara berkala.

“Saya berharap, peluncuran program Si-Pinter Keuangan ini dapat dilaksanakan secara konsisten dan program serupa dapat dilakukan terutama di universitas lain yang telah menandatangani MoU di Jawa Timur. Sehingga, slogan untuk menjadikan Jatim Well Financial Literate benar-benar dapat terwujud,” terangnya.

Baca Juga  Khofifah : Fasilitas Prokes Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara Sudah Lengkap

Sedangkan, Outcome yang diharapkan dari Si-Pinter Keuangan Jawa Timur adalah, Lembaga Jasa Keuangan Jawa Timur melakukan edukasi kepada mahasiswa dan segenap civitas akademika UNUSA, universitas lainnya di Surabaya serta santri pondok pesantren di bawah asuhan UNUSA mengenai lembaga keuangan, produk dan jasa keuangan serta manfaat dan risiko produk jasa keuangan.

Kedua, masyarakat Jawa Timur diharapkan memiliki kemampuan yang luas mengenai lembaga keuangan serta produk dan jasa keuangan, memiliki keterampilan untuk menilai manfaat dan risiko produk jasa keuangan.

Ketiga, mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat intelektual yang memiliki idealisme tinggi diharapkan dapat menjadi duta literasi keuangan kepada masyarakat Jawa Timur. Dan yang terakhir adalah peningkatan literasi dan inklusi keuangan pengguna Si Pinter Keuangan Jawa Timur.

OJK telah melakukan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan di tahun 2019, yang mana diketahui indeks inklusi keuangan nasional telah mencapai 76,19% melampaui target yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) sebesar 75%.

Untuk Provinsi Jawa Timur, indeks literasi dan indeks inklusi keuangan tahun 2019 membaik menjadi 48,95% dan 87,96% dibanding 35,6% dan 73,2% sesuai hasil survei tahun 2016.

Namun demikian, indeks literasi dan indeks inklusi keuangan pada sektor Pasar Modal dan Industri Keuangan Non-Bank belum mengalami pertumbuhan secara signifikan, yaitu, Pasar Modal indeks literasi (4,92%), indeks inklusi (1,55%), Perasuransian: indeks literasi (19,40%), indeks inklusi (13,15%), Lembaga Pembiayaan: indeks literasi (15,17%), indeks inklusi (14,56%) dan Pergadaian: indeks literasi (17,81%), indeks inklusi (12,38%). (Tls)

You may also like...