OJK Provinsi Jawa Timur Apresiasi Kinerja Perbankan Menunjukkan Pertumbuhan Solid

SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – OJK Provinsi Jawa Timur mengapresiasi kinerja perbankan yang menunjukkan pertumbuhan yang solid di tahun 2024. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan kredit sebesar 8,04% (yoy) mencapai Rp614 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 4,73% (yoy) menjadi Rp790 triliun.

Apresiasi dan rasa bangga tersebut disampaikan Kepala Kantor OJK Provinsi Jawa Timur, Yunita Linda Sari dalam kesempatan acara Media Briefing yang diadakan pada Jumat, (07/02/25) di Gedung BI Prov. Jatim Surabaya.

Mengusung tema “Penguatan Sinergi untuk Menjaga Stabilitas dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur yang Berkelanjutan : Transformasi Menuju Indonesia Emas”, OJK Jawa Timur terus berkolaborasi bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Kantor LPS II Jawa Timur dan Kementerian Keuangan di Provinsi Jawa Timur.

Kepala Kantor OJK Provinsi Jawa Timur, Yunita Linda Sari paparkan perekonomian Jawa Timur di tahun 2024. (Foto : Tulus/Warta Indonesia)

Menurut Yunita, stabilitas perbankan juga tercermin dari rasio NPL yang turun menjadi 2,88% dan CAR yang kuat sebesar 29,58%. Ketahanan perbankan terhadap risiko likuiditas terjaga sebagaimana tercermin dari AL/DPK sebesar 15,01% dan AL/NCD sebesar 68,58%.

“Solidnya kinerja perbankan 2024 juga sejalan dengan capaian kinerja pasar modal, Industri Keuangan Non-Bank, Dana Pensiun, dan Perusahaan Pembiayaan yang membaik,” kata Yunita.

Dikesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea menjelaskan, untuk prospek ekonomi Jawa Timur di tahun 2025 diprakirakan akan terus membaik. Serta, tumbuh pada kisaran 4,7-5,5% (yoy) dengan inflasi yang tetap terkendali pada rentang sasaran nasional 2,5±1%”.

“Membaiknya perekonomian Jawa Timur di tahun 2025 tersebut dengan memperhatikan tantangan dan peluang yang ada. Serta, kuatnya perekonomian dan terjaganya stabilitas sistem keuangan Jawa Timur di tahun 2024,” terang Erwin.

Hal ini dikarenakan kinerja ekonomi utamanya ditopang oleh komponen investasi sejalan dengan peningkatan investasi non-bangunan, penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) pada awal tahun 2024. Serta, berlanjutnya proyek konstruksi swasta di Kawasan Industri/KEK.

Baca Juga  Dukung Standarisasi Sistem Non Operasional, TPS Terapkan Single ERP – SAP

Secara sektoral, lanjut Erwin, membaiknya ekonomi Jawa Timur didorong oleh sektor perdagangan dan akomodasi, makan, dan minum, serta konstruksi. Sedangkan kuatnya pertumbuhan ekonomi Jawa Timur 2024 didukung oleh terkendalinya inflasi sebesar 1,51% (yoy), lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 2,92% (yoy) dan inflasi nasional sebesar 1,57% (yoy).

Sedangkan, inflasi yang terkendali tersebut sejalan dengan koordinasi TPID yang dirumuskan dalam kerangka pengendalian inflasi JATIM SIGATI.

Sedangkan, Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Timur, Dudung Rudi Hendratna menyampaikan bahwa sampai dengan akhir 2024 belanja APBN di Jawa Timur tumbuh kuat ditopang oleh pertumbuhan Belanja Kementerian/Lembaga sebesar 13,74%.

Pertumbuhan belanja seiring dioptimalkannya APBN sebagai Shock Absorber. Antara lain melalui peningkatan bidang konektivitas dan prasarana umum, bantuan sosial, dan pilkada serentak. Kuatnya kinerja belanja sejalan dengan realisasi pendapatan pajak, kepabeanan dan cukai, serta PNBP yang melampaui target yang ditetapkan sampai dengan akhir tahun 2024.

Melalui penguatan sinergi, inovasi dan kebijakan yang pro-growth, BI, OJK, Kementerian Keuangan dan LPS II Jawa Timur menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas dan mendorong ekonomi Jawa Timur agar dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045. (*)

  • Pewarta : Tulus Widodo
  • Foto : Tulus
  • Penebit :Rizal IT

You may also like...