
Dongkrak Semangat Petani Lele, Tim Dosen UKWMS Inovasikan Alat Pengasap Lele
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Dukung semangat warga desa untuk terus maju dalam berwirausaha budidaya lele, Tim Dosen Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) kembangkan inovasi alat pengasap lele.
Alat pengasap lele yang menjadi salah satu tugas pengabdian masyarakat ini merupakan karya Ir. Andrew Joewono dan Tim Dosen Fakultas Teknik UKWMS.
Kegiatan pengabdian masyarakat pada Mitra Kelompok Budidaya “Sentono Ing Nyawiji” di Dusun Janget Kabupaten Madiun, pada 13-14 Oktober 2023 lalu menjadi solusi untuk menimbulkan motivasi masyarakat dalam bekerja lebih efisien.
Ketua Tim, Andrew mengatakan bahwa, dalam kesempatan tersebut warga diajak untuk berinovasi dengan mengolah hasil panen ikan lele sebagai lele asap berkemasan vakum. Sehingga, dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi.
“Proses pengasapan ditunjang oleh peralatan pengasapan berbahan bakar arang. Dimana, bentuknya berupa tong pengasap dengan tiga rak tingkat dengan pengatur suhu serta ruang bakar asap dibagian bawah,” kata Andrew.
Menurut Andre,sebelum dikirim dan dipasang di tempat usaha mitra, terlebih dulu peralatan diuji pakai di laboratorium Prodi Teknik Elektro.
“Ikan lele hasil panen dengan ukuran 1 Kg/9 ekor, dengan hasil panen 100 Kg bisa dapat 900 ekor. Lalu dilakukan pengasapan dengan alat pengasap berbahan bakar arang. Setelah itu, dikemas per kantong berisi tiga ekor, jadi menghasilkan 300 kantong tervakum. Kemudian, dijual dengan harga yang sesuai, sehingga penghasilan para pembudidaya lele jauh lebih banyak dari cara sebelumnya,” terngnya.
Hasil inilah yang menimbulkan dampak peningkatan motivasi dari mitra untuk tetap melakukan aktivitas dalam budidayanya.
Mujiono Ketua Mitra Kelompok Budidaya mengaku senang dan bangga serta berterima ksih kepada pihak UKWMS yang telah memberikan bantuan dan dorongan semangat para petani budidaya lele untuk terus berinovasi.
“Awalnya karena harga jual hasil panen ikan lele yang rendah, sedangkan biaya budidaya untuk menghasilkan 100 kg ikan lele, membutuhkan dana yang cukup banyak,” ungkap Mujiono.
Terlebih bila biaya pengeluaran lainnya diabaikan, dengan hasil panen 100 Kg, maka keuntungan yang didapat Rp 1.800.000,- penjualan hasil panen, dikurangi biaya benih dan pakan, Rp 1.550.000, menghasilkan Rp 250.000,-.Selama tiga bulan masa panen, ternyata hasilnya bahkan tak cukup untuk menopang perekonomian keluarga. (*)
- Pewarta : Tulus Widodo
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito