
Pengukuhan Wisuda Ke-113, Unesa Bangga Sekaligus Berduka, Ini Penyebabnya
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Dalam pengukuhan wisuda Ke-113 Unesa (Universitas Negeri Surabaya), selain rasa bangga telah meluluskan 1.548 mahasiswa juga ada rasa berduka karena kehilangan salah satu mahasiswa terbaik.
Rasa berduka dirasakan keluarga besar Unesa saat pengukuhan Wisuda ke-113 yang digelar pada Rabu, (19/02/25) di Graha Unesa, karena salah satu mahasiswa tidak bisa mengikuti proses pengukuhan dikarenakan telah meninggal dunia.
Hal tersebut dibenarkan oleh Bapak Dateng Eko selaku orang tua almarhum yang hadir di acara pengukuhan Wisuda ke-113 Unesa untuk mewakili putranya.

Mahasiwa tersebut bernama Novandry Ari Tonang lulusan Wisuda ke-113 Prodi S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) yang meninggal pada bulan September 2024 dikarenakan sakit.
“Sedih bercampur bahagia mungkin ini yang bisa saya rasakan saat ini. Betapa tidak, putra saya yang memiliki impian untuk menjadi orang sukses demi membahagiakan kedua orang tuanya harus pupus,” kata Eko sembari terisak sedih usai mewakili putranya mengikuti poses pengukuhan wisudawan Ke-113.
Menurut Eko, almarhum Novandry adalah anak yang baik, penurut dan rajin. Serta memiliki semangat tinggi untuk bisa lulus di Unesa. Meskipun ini berat bagi dirinya dan keluarga, namun harus iklas dan tabah. Karena, ini semua memang takdir Allah SWT. Dirinya hanya bisa pasrah dan berdoa yang terbaik agar putranya Husnul Khotimah.
“Saya juga menyampaikan terima kasih kepada pihak Unesa yang telah mendidik putra saya dengan baik hingga bisa lulus. Serta, terima kasih atas bantuan uang duka yang telah diberikan,” terangnya.
Ditempat yang sama, Rektor Unesa, Prof. Nurhasan menyampaikan rasa duka kepada keluara almarhum Novandry. Semoga, almarhum Husnus Khotimah dan amal baiknya diterima Allah SWT. Dan keluarga yang ditinggalkan tetap sabra dan tabah.
Rektor Unesa yang akrab disapa Cak Hasan mengatakan bahwa prosesi wisuda menandai sebuah pencapaian dari proses belajar di Unesa. Wisudawan tidak hanya menerima gelar akademik, tetapi juga mendapatkan amanah dan tanggung jawab baru sebagai insan akademik yang diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
“Kepada semua lulusan dan alumni, di manapun tempat berkarier setelah ini, diharapkan tetap menjaga nama baik almamater, menjadi contoh yang baik bagi yang lain, dan terus menjadi air yang menyejukkan dan memberikan kehidupan, dalam arti manfaat bagi yang lain,” tegas Cak Hasan.
Unesa memang layak menyandang predikat “Rumah Para Juara”. Karena, disetiap pengukuhan wisuda selalu banyak memunculkan wisudawan terbaik. Termasuk, pengukuhan wisuda Ke-113 tahun 2024 bertema “Wisudawan Unesa Tangguh, Inovatif, Kolaboratif, dan Adaptif Menyongsong Indonesia Emas 2045”.
Cak Hasan juga mengapresiasi lulusan terbaik dengan memberikan tabungan dana pendidikan kepada wisudawan terbaik dari masing-masing fakultas. Lulusan program sarjana, mendapatkan tawaran beasiswa lanjut S-2 di Unesa, dan tawaran beasiswa lanjut S-3 kepada lulusan terbaik program magister.
Salah satu lulusan terbaik adalah mahasiswi bernama Alma Dita Mia Narfais (25) asal Sidoarjo lulusan prodi S2 Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unesa dengan IPK, 4.00. Dirinya mengaku bangga dan senang bisa lulus dengan predikat terbaik
“Ini merupakan anugerah membanggakan tidak hanya bagi diri saya tapi keluarga. Semoga, prestasi ini bisa memberikan manfaat positif bagi semua orang. Khususnya dalam dunia pendidikan,” kata Alma sembari tersenyum. (*)
- Pewarta : Tulus Widodo
- Foto : Tulus
- Penerbit : Rizal IT