
Miris Sekali … Dampak Covid-19 Berimbas 3.315 Karyawan di Jatim di PHK
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Semenjak wabah virus Corona (Covid-19) melanda Indonesia, perekonomian pun mulai terganggu. Termasuk, berdampak pada perekonomian di wilayah Provinsi Jawa Timur.
Hal ini juga berimbas terhadap pengurangan karyawan secara massal. Hingga saat ini, sudah ada sebanyak 20 ribu pekerja yang dirumahkan dan 3.315 orang di PHK.
Wakil Gubernur Jawa Timur sekaligus Ketua Gugus Sosial Ekonomi Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengatakan bahwa angka tersebut mengalami kenaikan cukup signifikan dari sebelumnya sebanyak 1.923 pekerja di-PHK dan 16.086 pekerja dirumahkan dari 29 perusahaan.
“Angka ini sangat dinamis dan terus disampaikan langsung real time ke Kemenaker, Disnaker melakukan pendataan dan semuanya kita usulkan ke kemenaker agar bisa menjadi bagian dari program pra kerja,” ucap Emil dikutip dari Kumparan, Kamis, (09/04/20).
“Dan, Pemprov Jatim masih terus melakukan pendataan masyarakat yang terdampak COVID-19,” tambahnya.
Orang nomor dua di Jawa Timur ini juga menjelaskan, para pekerja yang terdampak bakal diprioritaskan untuk masuk dalam program pra kerja. Namun, untuk kuota pra kerja sendiri memang belum ada alokasi yang spesifik. Namun, hal ini terus didata oleh Kemenaker.
“Selain masuk program pra kerja, Pemprov Jatim juga berencana memberikan stimulus ekonomi berupa cash for work (padat karya tunai) dan social safety net (jaring pengaman sosial),” terangnya.
Banyaknya gelombang PHK di tengah pandemi virus corona tersebut, sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sempat meminta agar para pengusaha tak mengambil opsi PHK. Serta, mengajak pengusaha berusaha keras mempertahankan para pekerjanya. Namun, Jokowi tak memberi penjelasan lebih detail mengenai permintaan agar perusahaan-perusahaan mempertahankan pekerjanya. (*)
- Pewarta : Tulus W
- Photo : Ilustrasi
- Penerbit : Dwito