Petani Pisang di Malang Berharap Dukungan Pemerintah Untuk Membantu Area Penjualan
MALANG_WARTAINDONESIA.co – Meski sudah 11 tahun mengembangkan budidaya Pisang, namun para petani hanya bisa memasarkannya mencakup wilayah Surabaya dan Pulau Bali. Mereka berharap kepada pemerintah agar dibantu terkait pengembangan area penjualan.
Hal ini diungkapkan langsung oleh para kelompok tani kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat melakukan peninjauan bibit kebun pisang varietas unggul di Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Selasa, 16 Maret 2021.
Menanggapi keinginan para petani tersebut, Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu menyampaikan bahwa, soal kendala proses registrasi baik tanah maupun bibit yang dialami para petani pisang setempat langsung diinstruksikan kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang mendampingi kunjungan untuk membantu menyelesaikan persoalan tersebut.
“Ini dilakukan agar produk pisang bisa ekspor. Proses inilah yang akan bisa memberikan nilai tambah agar pasar semakin luas dan harga semakin bagus,” tutur Khofifah, Selasa, (16/03/21).
Dalam kunjungan tersebut, Khofifah juga melakukan proses tanam tunas pisang, yang masih menggunakan teknik Tumpang Sari karena keterbatasan lahan. Serta, memberikan tetenger nama pisang seberat puluhan kilogram untuk satu tandannya dengan nama ‘Pisang Mulia’. Nama tersebut disematkan, sesuai dengan tempat asal pisang tersebut tumbuh subur di kawasan Desa Srimulyo.
Lilik Sugianto, salah petani Pisang Mulia Srimulyo menyampaikan, proses panen pisang yang memiliki warna, tekstur dan rasa layaknya Pisang Cavendish dan penampilan seperti Pisang Ambon ini hanya dilakukan satu tahun sekali di masa tanam pertama.
“Jika sudah berbuah kembali, panen dapat dilakukan setiap empat bulan sekali,” terang Lilik.
Menurut mereka, tidak ada perawatan khusus untuk membuat pisang berbuah lebat dan besar, jika dibandingkan ukuran pisang pada umumnya. (*)
- Pewarta : Ayu/Tulus
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito