Kiat Aman Berkendara Saat Musim Hujan Bersama Peugeot
JAKARTA_WARTAINDONESIA.co – Musim hujan kerapkali membuat para pengemudi mendapatkan kesulitan saat membawa kendaraan. Baik itu, terhalangnya jarak pandang maupun situasi jalan yang licin.
Kondisi ini menuntut para pengemudi kendaraan agar lebih ektra hati hati dan waspada saat berkendara. Terlebih lagi, pada saat curah hujan yang turun tergolong deras hingga berkabut yang menyebabkan berkurangnya jarak pandang jalan.
Samsudin, selaku National Technical Advisor dari Astra Peugeot menjelaskan, hujan cukup menyulitkan bagi para pengemudi. Selain mengurangi jarak pandang, genangan air juga salah satu faktor yang wajib diwaspadai karena dapat menyebabkan waterplanning dimana kendaraan kehilangan grip terhadap permukaan jalan akibat kecepatan terlalu tinggi saat melewati genangan air.
“Berbagai situasi tersebut kerap membuat pengemudi kesulitan untuk mengendalikan kendaraan meskipun mobil keluaran terbaru seperti Peugeot 3008 SUV dan 5008 SUV sudah dilengkapi dengan sistem keselamatan yang cukup lengkap,” kata Samsudin, Sabtu, (28/11/20).
“Seperti adanya lampu kabut, komponen peredam kabut pada kaca mobil, hingga berbagai fitur keseleamatan lainnya,” sambungnya.
Fitur Advanced Grip Control yang dimiliki Peugeot SUV 3008 dan 5008, lanjut Samsudin, sangat berguna karena Indonesia memiliki kondisi jalan yang sangat beragam, termasuk saat hujan. Kondisi permukaan licin akibat hujan bisa diantisipasi fitur ini.
“Sementara untuk pandangan terhalang akibat guyuran hujan lebat serta kabut, memperlambat laju menjadi pilihan bijak,” terangnya.
Langkah ini menurut Samsudin diambil agar kemampuan bereaksi terhadap kendaraan lain dimaksimalkan. Adapun kecepatan rata-rata yang aman dan disarankan adalah sekitar antara 30 hingga 50 km/jam sesuai kondisi di lapangan.
Meskipun melaju dengan kecepatan rendah, laju mobil tetap harus terlihat oleh mobil lain terutama yang ada di sekitar. Pastikan lampu besar (headlamp) dan kabut (foglamp) dalam kondisi menyala, agar jarak pandang yang cuma puluhan meter bisa terlihat.
“Saat melaju di jalan, jangan menyalakan lampu Hazard, karena lampu ini hanya dipakai dalam keadaan darurat. Seperti mengalami kecelakaan lalu lintas atau dalam kondisi mogok,” paparnya menjelaskan.
Hujan dan kondisi berkabut menyebabkan proses pengembunan terjadi di dalam dan di luar kaca. Maksimalkan fungsi wiper untuk menghilangkan embun di bagian luar kaca, serta nyalakan dan sesuaikan suhu AC agar kaca di bagian dalam tidak mengembun.
“Sekali lagi konsentrasi tinggi dan tetap mengemudi aman mesti diutamakan. Semoga kiat diatas bisa memberikan informasi agar kita semua bisa berkendara lebih aman dan selamat sampai tujuan,” pungkas Samsudin. (*)
- Pewarta : Angga/Tulus
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito