Badan Bahasa Gelar “Malam Sastra” Nostalgia Maha Karya Para Pembesar Sastra di Indonesia
JAKARTA_WARTAINDONESIA.co – Menyambut Hari Sastra Indonesia Ke-9, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), menyelenggarakan “Malam Sastra di Badan Bahasa 2022” secara hibrida pada Sabtu, (02/07/22).
Kegiatan Malam Sastra di Badan Bahasa yang dihadiri oleh para sastrawan, penggerak literasi, dan pelaku budaya di Kantor Badan Bahasa, Rawamangun, Jakarta ini menjadi panggung bagi penampilan para pembesar sastra di Indonesia yang karyanya tak lekang ‘dimakan’ zaman.
Dalam kesempatan acara tersebut, mempersembahkan penampilan sastra, seperti pembacaan cerpen/monolog oleh Putu Wijaya yang berjudul “Merdeka”; Pidato Kebudayaan oleh Salim Said; pembacaan puisi oleh Niniek L. Karim dan Imam Soleh; penampilan Band Kosakata; musikalisasi puisi dari SMA Labschool Kebayoran; musikalisasi puisi oleh Rizki Anugrah Putra; dan penampilan menarik lainnya.
Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, secara daring menyampaikan bahwa, Hari Sastra Nasional tahun ini adalah momentum yang tepat untuk mengenang kembali jasa para sastrawan besar yang pernah kita miliki.
“Sebab, pada tahun ini, peringatan Hari Sastra Nasional bertepatan dengan 100 tahun penyair besar kita Chairil Anwar, 100 tahun sastrawan dan wartawan Mochtar Lubis, dan 105 tahun kritikus Sastra Indonesia, H.B. Jassin. Selain itu, acara ini juga berbarengan dengan perayaan 56 tahun majalah sastra Horison,” terang Nadiem.
Mendikburistek juga mengimbau agar masyarakat dapat mengingat kembali peran para tokoh besar dengan membaca, menelaah, dan memaknai ulang karya-karya mereka. Menurutnya, di sanalah bangsa Indonesia akan menemukan pemikiran-pemikiran penting yang perlu dipelajari untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Dikatakan Mendikbudristek, sastra bukan hanya tentang susunan kata dan kalimat berbunga-bunga dan bukan sekadar fiksi yang membawa kita larut dalam imajinasi belaka. Sejarah telah mencatat bagaimana para sastrawan telah turut berperan dalam membangun dan membangkitkan semangat kemerdekaan dari penjajahan melalui karya-karya hebatnya.
Oleh karena itu, Kemendikbudristek berkomitmen untuk turut andil dalam pengembangan Sastra Indonesia ke depannya. Melalui Badan Bahasa, Kemendikbudristek akan terus melanjutkan program-program unggulan di bidang bahasa dan sastra seperti residensi penulis serta berbagai kegiatan sayembara dan penghargaan.
Kemendikbudristek mendorong para penulis dan sastrawan muda agar mempunyai tekad yang tinggi untuk terus mengembangkan sastra daerah dan sastra Indonesia dengan cara-cara yang jauh lebih kreatif dan inovatif.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz mengungkapkan bahwa kehadiran para pembesar sastra pada acara Malam Sastra adalah suatu kehormatan.
“Merupakan sebuah kehormatan dan kebahagian yang tak terkira karena pada malam ini, bersama dengan pengurus majalah sastra Horison, kami menjadi tempat untuk merayakan Hari Sastra Indonesia ke-9,” tandas Aminudin.
Kepala Badan Bahasa juga menyampaikan bahwa keberadaan Badan Bahasa semakin dirasakan nilai pentingnya oleh masyarakat. Penyelenggaraan program prioritas Badan Bahasa ini terjadi di seluruh Indonesia, difasilitasi oleh jajaran pegawai kami di UPT Balai dan Kantor Bahasa di 30 provinsi bersama pemerintah daerah dan masyarakat. (*)
- Pewarta : Angga/Tulus
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito