Kemendikbudristek Gelar Kelas Akhir Pekan: Belajar Bahasa Isyarat
JAKARTA_WARTAINDONESIA.co – Dalam rangka menyambut Hari Disabilitas Internasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) menggelar KESAN atau Kelas Akhir Pekan: Belajar Bahasa Isyarat.
Kepala Puspeka, Rusprita Putri Utami, menyampaikan, acara ini merupakan upaya Kemendikbudristek ikut dalam menyelamatkan dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan untuk, dengan, dan oleh penyandang disabilitas.
“Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2021, masih ada 1,5 miliar penduduk di dunia mengalami gangguan pendengaran. Sementara di Indonesia sendiri, Kementerian Sosial mencatat 7,03 persen dari 30,38 juta penyandang disabilitas merupakan disabilitas tuli,” kata Rusprita, Selasa, (05/12/23).
Menurut Rusprita, tidak menutup kemungkinan dalam kegiatan akan bertemu dan berinteraksi dengan para teman tuli. Denga mengetahui cara berinteraksi dan berkomunikasi dengan para teman tuli, tentunya menjadi bagian dari masyarakat yang turut mewujudkan lingkungan inklusif.
Dengan mempelajari bahasa isyarat, lanjut Rusprita, masyarakat akan lebih mudah membangun komunikasi dengan teman tuli sekaligus belajar toleransi, menghargai perbedaan, menumbuhkan rasa menghargai satu sama lain, sehingga tercipta lingkungan yang nyaman dan aman bagi semua.
Melalui kegiatan ini, Rusprita berharap, generasi muda Indonesia dapat bergerak bersama menciptakan lingkungan yang saling peduli dan menghargai para penyandang disabilitas. Menurutnya, para penyandang disabilitas juga berhak memperoleh kesempatan yang sama, kesempatan yang seluas-luasnya baik dalam pendidikan, bekerja dan berkarir, serta berkarya dan berprestasi.
Dalam Kelas Akhir Pekan ini, hadir dua narasumber yaitu CEO dan Founder Parakerja Indonesia, Rezki Achyana; serta Influencer Teman Tuli dari Bandung, Assyifa.
Rezki mengatakan peringatan Hari Disabilitas Internasional ini bukan hanya untuk para penyandang disabilitas juga momentum bagi seluruh masyarakat dunia untuk bisa belajar dan mau membuka diri kepada para penyandang disabilitas.
Dengan belajar bahasa isyarat, kata Rezki, kita memberikan kesempatan kepada para penyandang disabilitas untuk bisa mengakses pendidikan yang layak, pekerjaan yang bagus, serta akses kesehatan dan hal lain dalam kehidupannya.
Assyifa narasumber KESAN mengatakan, jika ingin belajar bahasa isyarat harus dari teman-teman tuli langsung seperti dalam Kelas Akhir Pekan ini. Di samping itu, Asyifa juga menyampaikan, bahwa bahasa isyarat dari setiap daerah berbeda. Namun kali ini, Assyifa akan mengajarkan bahasa isyarat dari kota Jakarta, walaupun ia berasal dari Bandung.
Pelajaran pertama yang disampaikan oleh Assyifa pada KESAN ini adalah mengenal hurup alphabet menggunakan bahasa isyarat. Selanjutnya, Assyifa mempersilahkan para peserta untuk bertanya kepadanya. (*)
- Pewarta : Angga DKI
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito