
Program Health in Emergency Geliat Airlangga, Lindungi Ibu dan Anak Saat Bencana
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Dalam rangka meningkatkan ketersediaan layanan kesehatan essensial khususnya saat terjadi bencana, Geliat Airlangga dan UNICEF Indonesia berkolaborasi menggelar kegiatan melalui program Health in Emergency.
Kegiatan Workshop Capacity Development yang diadakan pada Selasa, (13/08/24) di Hotel Yello Surabaya ini menghadirkan narasumber dari pakar bencana yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Provinsi Jawa Timur.
Diansanto Prayoga selaku PIC Health in Emergency Geliat Airlangga mengatakan bahwa, kesehatan ibu dan anak dalam situasi darurat atau Health in Emergency sangat penting untuk diperhatikan.

“Karena, bidang ini mencangkup semua upaya medis dan kesehatan yang dilakukan dalam situasi darurat seperti bencana alam,kecelakaan massal, konflik bersenjata hingga kejadian tidak terduka,” kata Diansanto.
Sedangkan, lanjut Diansanto, tujuan utama dari Health in Emergency sendiri adalah menyelamatkan nyawa ibu dan anak, mengurangi penderitaan dan memulihkan kesehatan. Karena, kejadian darurat kerpkali memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan khususnya pada pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Menurut Diansanto, dalam situasi darurat sistem kesehatan ibu dan anak yang efektif memerlukan keterlibatan berbagai pihak. Diantaranya, pemerintah, lembaga kesehatan, organisasi kemanusiaan hingga masyarakat
“Kejadian darurat seringkali terjadi secara tiba tiba. Sehingga, membutuhkan respon yang cepat dan tepat. Untuk itu, diperlukan, inovasi dan pengembangan teknologi untuk mengatasi berbagai tantangan. Agar, kesehatan ibu dan anak tetap terjaga,” terangnya.
Melalui program Health in Emergency ini, Geliat Airlangga berharap mampu meningkatkan pengetahuan penyusunan rencana kontigensi hingga tentang pentingnya ketersediaan layanan kesehatan essensial pada ibu dan anak saat terjadi bencana.
Ditempat yang sama, Dadang Iqwandy Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Jawa Timur, mengatakan, pihaknya bersama Dinas Kesehatan setempat tengah menyusun rencana dokumen kontingensi klaster kesehatan dalam penanganan bencana alam.
“Bersama Universitas Airlangga, Dinas Kesehatan kami akan menyusun dokumen rencana kontingensi cluster kesehatan. Dimana, nanti dengan BPBD kabupaten kota, atas ancaman bencana yang disepakati maka disusun rencana kontingensi klaster kesehatan,” ungkap Dadang.
Melalui pemaparan dari pihak BPBD Provinsi Jawa Timur tersebut diharapkan bisa memberikan pengetahuan baru tentang bencana. Serta, tata cara menjaga dan melindung diri, ibu dan anak saat terjadi bencana. (*)
- Pewarta : Tulus Widodo
- Foto : Tulus
- Penerbit : Dwito